BP Tapera Salurkan Pembiayaan 199.649 Unit Rumah Subsidi per 13 Desember 2024

16 Desember 2024 16:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara rumah subsidi yang telah selesai dibangun di Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (7/11/2024). Foto: Putra M. Akbar/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara rumah subsidi yang telah selesai dibangun di Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (7/11/2024). Foto: Putra M. Akbar/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera) mencatat realisasi pembiayaan rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 199.649 unit sampai dengan 13 Desember 2024. Pencapaian ini telah mencapai target tahun ini yang sebesar 166.000 unit.
ADVERTISEMENT
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengatakan, dari jumlah tersebut, nilai pembiayaannya telah mencapai Rp 24,5 triliun.
"Capaian program pembiayaan FLPP sampai dengan 13 Desember 2024 telah mencapai 199.649 unit senilai Rp 24,5 triliun dan KPR Tapera mencapai 5.792 unit senilai Rp 965 miliar," kata Heru dalam acara Dialog Solusi Pendanaan Program 3 Juta Rumah, di Jakarta, Senin (16/12).
Sementara itu, untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang telah menerima fasilitas bantuan pembiayaan perumahan sebanyak 33.769 unit senilai Rp 4,2 triliun yang merupakan akselerasi penyaluran dalam 2 bulan terakhir pemerintahan baru melalui penambahan kuota FLPP.
Dalam kesempatan ini, Heru menyampaikan mengenai harapan BP Tapera atas penyelenggaraan kegiatan dialog hari ini terkait solusi pendanaan program 3 juta rumah agar menjadi solusi konkrit untuk dapat diimplementasikan dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Di antaranya yaitu, penerapan kebijakan baru untuk program FLPP yang lebih efisien namun tetap memperhatikan aspek keterjangkauan bagi MBR; harapan kami perbankan dapat memberikan masukan mengenai suku bunga KPR FLPP jika porsi pendanaan berubah dari 75:25 menjadi 50:50.
Selain itu, potensi sumber dana lainnya yang dapat difokuskan untuk mendukung sumber pembiayaan perumahan bagi MBR melalui skema endowment fund ataupun hibah langsung seperti potensi dana TJSL (CSR) maupun sumber dana SWF off shore.
"Pada moment FGD ini perlu masukan untuk implementasi core bisnis Program Tapera, harapan kami dapat diimplementasikan bertahap, diawali segmen ASN, BUMN, BUMD dan Pekerja Mandiri," ungkapnya.
Heru mengaku saat ini ketersediaan Dana Tapera untuk pembiayaan perumahan sangat terbatas dikarenakan belum adanya collection baru.
ADVERTISEMENT
"Sesuai arahan Pak Menteri PKP agar BP Tapera menyiapkan grand strategy sehingga program Tapera dapat disukai dan tidak dibenci Masyarakat, saat ini kami tengah menyusun pengembangan model bisnis Tapera yang lebih menarik bagi Peserta Tapera walaupun masih memerlukan dukungan keselarasan regulasi," ujarnya.
Beberapa diantaranya yaitu besaran simpanan yang lebih affordable dengan adanya batas atas pengali simpanan. Diferensiasi imbal hasil untuk penerima manfaat dan non-penerima manfaat pembiayaan agar imbal hasil meningkat. Fleksibilitas pembiayaan perumahan melalui kebijakan limit kredit. Penyediaan manfaat tambahan dalam kegiatan keseharian Peserta melalui program Loyalty Card, Referral dan Kredit Multi Guna.