BPH Migas: Konsumsi BBM Naik Selama Arus Mudik dan Balik, Tertinggi Brebes

11 Mei 2022 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transaksi di SPBU Kota Sorong, Papua Barat, Senin (8/11/2021). Foto: Olha Mulalinda/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Transaksi di SPBU Kota Sorong, Papua Barat, Senin (8/11/2021). Foto: Olha Mulalinda/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatatkan lonjakan konsumsi BBM selama arus mudik dan arus balik secara nasional. Peningkatan ini jauh di atas perkiraan awal sebesar 11 persen.
ADVERTISEMENT
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, mengatakan kenaikan konsumsi BBM gasoline selama arus mudik rata-rata sebesar 26 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada H-1 lebaran.
"Penyaluran tertinggi H-1 Idul Fitri sebesar 36 persen dari penjualan normal, sedangkan gasoil tutun 13 persen dari sales normal," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (11/5).
Erika melanjutkan, kenaikan yang sangat tinggi terlihat dari Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite yang mencapai 46 persen pada H-1 lebaran. Kenaikan itu paling tinggi selama arus mudik.
Pengendara motor mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, Jumat (24/12/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Kendati demikian, ada beberapa titik jalur mudik yang mengalami peningkatan konsumsi BBM gasoline yang sangat tinggi daripada rata-rata nasional. Erika menyebutkan, daerah tersebut yaitu Kabupaten Brebes.
"Konsumsi tertinggi terjadi di Brebes dengan peningkatan konsumsi mencapai 813 kilo liter per hari atau meningkat 120 persen dari rata-rata normal harian yang hanya 368 kilo liter," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pada arus balik, rata-rata kenaikan konsumsi gasoline nasional mencapai 12 persen dengan kenaikan penyaluran tinggi pada 5 Mei 2022 atau H+3 lebaran sebesar 29 persen terhadap penjualan normal.
Senada dengan arus mudik, ungkap Erika, penjualan atau konsumsi gasoil yaitu BBM Solar malah turun hingga 40 persen rata-rata secara nasional ketika arus balik.
Walaupun ada lonjakan konsumsi, Erika mengeklaim tidak ada kelangkaan atau keluhan yang berarti dari para konsumen soal pasokan BBM ini. Hal ini berkat koordinasi yang baik antara Posko Idul Fitri 1443 H Sektor ESDM dan Pertamina.
"Teman-teman di lapangan, Pertamina, dan badan usaha lain telah persiapkan dengan baik, sehingga meskipun terjadi lonjakan jauh dari perkiraan bisa dikendalikan sehingga tidak terjadi kelangkaan, semua bisa terpenuhi," terangnya.
Anggota DPR RI Andre Rosiade dan Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution sidak ke SPBU di Kota Padang. Foto: Pertamina
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, menambahkan lonjakan konsumsi saat arus mudik dan balik meningkat 11 persen dari estimasi awal. Kenaikan terbesar terpantau di H-2 serta H+3 dan H+5 usai lebaran.
ADVERTISEMENT
"Area-area peningkatan sangat tinggi yaitu Brebes, Kebumen, Tegal, Batang, Tasik, Indramayu, Pemalang, Cirebon, dan luar Jawa utamanya di daerah Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, dan Sumatera Barat," ungkap Alfian.
Selain di jalur mudik tol, antisipasi lonjakan konsumsi BBM juga dilakukan di jalur non tol. Hal ini, menurut Alfian, berkat penerapan oneway atau rekayasa lalu lintas lain di jalur mudik tol, namun pasokan BBM bisa tersedia dengan aman.