BPH Migas: Modal Bangun 1 Unit SPBU Mini ExxonMobil Cuma Rp 200 Juta

11 Desember 2018 15:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers BPH Migas soal persiapan Natal dan Tahun baru 2019. (Foto:  Elsa Olivia Karina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers BPH Migas soal persiapan Natal dan Tahun baru 2019. (Foto: Elsa Olivia Karina/kumparan)
ADVERTISEMENT
Para penjual bensin eceran di pinggir jalan sering jadi penolong saat di tengah perjalanan bahan bakar menipis dan lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih jauh. Keberadaan penjual eceran bensin di pedesaan ini juga sangat membantu warga setempat.
ADVERTISEMENT
Peluang ini, akhirnya melahirkan inovasi baru. Beberapa perusahaan minyak seperti ExxonMobil mulai membangun SPBU mini di sejumlah wilayah pedesaan seperti di Purwakarta, Jawa Barat. ExxonMobil sendiri berencana membangun 10.000 unit SPBU mini di seluruh Indonesia.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa mengatakan, modal yang dibutuhkan ExxonMobil dalam membangun SPBU mini ini pun kurang dari Rp 200 juta. Karenanya, dia mengimbau agar semakin banyak perusahaan minyak yang membangun SPBU mini khususnya di wilayah 3T (terpencil, tertinggal, dan terluar).
Dikatakan SPBU Mini, karena hanya terdiri dari 1 unit dispenser. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dikatakan SPBU Mini, karena hanya terdiri dari 1 unit dispenser. (Foto: kumparan)
"Tadi kayak ExxonMobil itu menyampaikan mereka setiap hari salurkan 250 liter dengan modal Rp 200 juta," katanya saat ditemui di Gedung BPH Migas, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (11/12).
ADVERTISEMENT
Fanshurullah menambahkan, kehadiran SPBU mini ini bisa membantu distribusi penyebaran BBM ke seluruh wilayah terpencil. Saat ini, rasio penyebaran BBM di daerah Jawa mencapai 1:35 kilometer persegi. Artinya, setiap 1 unit SPBU melayani sekitar 35 kilometer persegi wilayah di sekitarnya.
Menteri ESDM Ignasius Jonan, telah menerbitkan izin bagi ExxonMobil untuk buka 10 ribu SPBU Mini di Indonesia. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Ignasius Jonan, telah menerbitkan izin bagi ExxonMobil untuk buka 10 ribu SPBU Mini di Indonesia. (Foto: kumparan)
"Kalau di luar Jawa itu rasionya 1:500 kilometer persegi, bahkan untuk daerah 3T itu rasionya 1:1.250 kilometer persegi. Sebagai perbandingan, di negara maju itu hanya 1:10 kilometer persegi. Masih banyak peluang," tutupnya.
ExxonMobil Akan Bangun 10.000 SPBU Mini
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan ExxonMobil akan membangun SPBU mini di seluruh Indonesia. Jumlahnya juga cukup banyak, mencapai 10.000 SPBU Mini.
“Exxon itu kerja sama minta izin. Kita sudah kasih izin mau bangun mini SPBU di seluruh Indonesia dalam 3 tahun,” kata Jonan di Kilang LNG Badak, Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (1/12).
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua dari kiri) berkunjung ke Kilang LNG Badak, Bontang, Kalimantan Timur. (Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua dari kiri) berkunjung ke Kilang LNG Badak, Bontang, Kalimantan Timur. (Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan)
Jonan tidak merinci kapan pembangunan SPBU mini ExxonMobil akan mulai direalisasikan. Menurut dia, ExxonMobil akan menggandeng koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
“Nanti akan kerja sama dengan koperasi-koperasi dan BUMDes. Ini 10 ribu SPBU Mini di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Bisnis distribusi BBM di Indonesia memang sangat menggiurkan. Apalagi, daerah terpencil di Indonesia masih sangat minim dengan fasilitas SPBU. Saat ini, untuk daerah-daerah tersebut masih didominasi Pertamina.
Sebelumnya, ExxonMobil menggandeng Indomobil Prima Energi untuk membangun SPBU mini. Pembangunan pertama dilakukan di Purwakarta. ExxonMobil menjual BBM di SPBU tersebut berjenis Ron 92.