BPH Migas Prediksi Konsumsi Avtur Naik 50 Persen Selama Nataru

19 Desember 2022 12:24
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina siagakan stok Avtur seluruh bandara di wilayah Jawa bagian tengah.  Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina siagakan stok Avtur seluruh bandara di wilayah Jawa bagian tengah. Foto: Dok. Pertamina
Kepala Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas (BPH Migas) Erika Retnowati memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) hingga listrik aman selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Erika menjelaskan, secara umum, kondisi stok ketahanan BBM terpantau aman, baik itu gasoline (bensin), gasoil (solar), karosene (minyak tanah), maupun avtur. Dengan ketahanan stok di atas 17 hari.
"Diprediksi akan terjadi peningkatan demand harian BBM selama Nataru gasoline kurang lebih 5 persen, karosene kurang lebih 4 persen dan avtur 50 persen. Sementara gasoil diperkirakan akan turun sekitar 3 persen," kata Erika dalam konferensi pers di Gedung BPH Migas, Senin (19/12).
Erika mengungkapkan, kondisi stok LPG nasional dijaga dalam kondisi aman dengan coverage day berkisar 15 sampai 17 hari. Ketersediaan LPG dijaga dengan penambahan pasokan LPG apabila diperlukan.
Kemudian rata rata alokasi harian agen penyalur tabung 3 kg untuk Desember akan lebih tinggi 8,97 persen dari November 2022.
"Untuk pengangkutan niaga penyimpanan penyaluran gas melalui pipa beroperasi dengan aman dan berfungsi dengan baik. Sub holding gas siap untuk menjaga keandalan penyaluran gas ke rumah tangga atau jargas sebanyak 748.935 sambungan rumah tangga dan 4.295 pelanggan komersial industri," terang dia.
Antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kuningan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kuningan, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Erika mengeklaim, pasokan listrik selama Nataru terjaga dalam kondisi aman dengan cadangan terpenuhi. Serta tidak direncanakan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik, kecuali pekerjaan perbaikan yang mengalami gangguan.
Untuk mengantisipasi kebencanaan geologi, lanjut Erika, pemerintah telah membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespons dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga selama 24 jam.
"Serta meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api yang sedang aktif. Membuat laporan atau tanggapan yang juga rekomendasi teknis penanggulangan bencana alam seperti letusan gunung api, tsunami, gerakan tanah," tandasnya.