BPH Migas: Stok Pertalite dan Solar Tersisa 15 Persen hingga Akhir 2022

16 November 2022 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina pastikan stok Pertalite dan Solar aman. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina pastikan stok Pertalite dan Solar aman. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Penyalur Hilir (BPH) Migas, melaporkan realisasi penyaluran BBM penugasan Pertalite dan Solar bersubsidi hingga November 2022 sudah mencapai 85 persen.
ADVERTISEMENT
Adapun sepanjang tahun 2022 pemerintah menetapkan kuota BBM Pertalite jumlahnya 29,91 juta kiloliter. Sementara kuota Solar subsidi mencapai 17,83 juta kiloliter.
"Iya sisa Pertalite berarti 15 persen dari stok 29,91 juta kiloliter tahun 2022. Penurunan konsumsi hanya terjadi selama 1 minggu pasca kenaikan harga BBM, setelah itu kembali normal," ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, saat dihubungi kumparan, Rabu (16/11).
Untuk tahun 2023, Erika menyebut BPH Migas telah menetapkan stok solar sebanyak 17 juta kiloliter. BPH Migas belum menaruh angka stok Pertalite, karena volume yang ditetapkan dalam APBN hanya yang bersubsidi.
Kepolisian menangkap mobil-mobil yang diduga pakai plat palsu dan tangki yang sudah dimodifikasi untuk bisa beli BBM subsidi di SPBU RE Martadinata, Lemabang, Palembang, Senin (7/11/2022). Foto: Pertamina Patra Niaga
"Volume Pertalite tidak ditetapkan dalam APBN, nanti akan ditetapkan menjelang akhir tahun bulan Desember. Nanti baik Solar maupun Pertalite akan ditetapkan dengan SK Kepala BPH," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, anggota BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan tren konsumsi Pertalite pada bulan September turun usai kenaikan harga BBM, kemudian konsumsi meningkat lagi di bulan Oktober.
"Pertalite diproyeksikan secara seasonal akan naik menjelang libur natal dan tahun baru, namun diharapkan kuota BBM cukup hingga akhir tahun. Dan kita juga berharap konsumsi (jenis BBM umum) JBU akan terus naik," imbuh Saleh.