BPJS Kesehatan: Jumlah Peserta JKN Capai 271,2 Juta Jiwa Per 10 Mei 2024

17 Mei 2024 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, memberikan sambutan dalam Launching dan Bedah Buku "Roso Telo Dadi Duren Biyen Gelo Saiki Keren, Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan" di Jakarta, Jumat (17/5/2024). Foto: Arifin Asydhad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, memberikan sambutan dalam Launching dan Bedah Buku "Roso Telo Dadi Duren Biyen Gelo Saiki Keren, Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan" di Jakarta, Jumat (17/5/2024). Foto: Arifin Asydhad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mencapai lebih dari 271,2 juta jiwa per 10 Mei 2024. Jumlah tersebut terus meningkat, di mana pada tahun 2014 peserta JKN tercatat baru 114 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
"Per 10 Mei 2024 Jumlahnya melesat menjadi lebih dari 271.2 juta jwa," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, dalam acara Launching dan Bedah Buku "Roso Telo Dadi Duren Biyen Gelo Saiki Keren" di Jakarta, Jumat (17/5).
Ghufron mengatakan, pemanfaatan program JKN pun terus meningkat, dari 92.3 juta per tahun pada 2014, menjadi 606,6 juta per tahun pada 2023. Menurut dia, ini menjadi bukti betapa besarnya dampak kehadiran Program JKN bagi masyarakat.
"Bukan hal yang mudah untuk mendaftarkan lebih dari 97 persen penduduk Indonesia menjadi peserta JKN dalam waktu 10 tahun," kata Ghufron.
Di saat yang bersamaan, Ghufron mengatakan, BPJS Kesehatan juga dituntut untuk meningkatkan kepuasan peserta JKN dengan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, BPJS Kesehatan terus berbenah melakukan perbaikan layanan dari masa ke masa. Dari sisi aksesibilitas layanan kesehatan, Ghufron mengatakan, jumlah fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan pun terus bertumbuh.
"BPJS Kesehatan juga mengembangkan banyak inovasi digital yang memudahkan peserta, fasilitas kesehatan, pemerintah, dan stakeholders yang lain, untuk mengakses masing-masing kebutuhannya," katanya.
Ilustrasi BPJS kesehatan. Foto: Shutter Stock
Ghufron juga menuturkan bahwa digitalisasi layanan BPJS Kesehatan berkontribusi mengubah sistem kesehatan Indonesia. Di samping itu, BPJS Kesehatan juga telah menciptakan inovasi bernama i-Care JKN yang dapat memfasilitasi peserta JKN dan dokter untuk mengakses riwayat kunjungan peserta JKN dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
"Dengan begitu, peserta tersebut dapat dilayani lebih cepat dan tepat oleh dokter," kata Ghufron.
ADVERTISEMENT