BPOM Tarik 16 Kosmetik Berbahaya, Termasuk Produk Madame Gie Milik Gisel

16 Oktober 2022 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPOM Jabar ketika melakukan penggerebekan kosmetik dan obat ilegal di Sukajadi, Kota Bandung, Rabu (6/4/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
BPOM Jabar ketika melakukan penggerebekan kosmetik dan obat ilegal di Sukajadi, Kota Bandung, Rabu (6/4/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik 16 kosmetik berbahaya. Tiga produk di antaranya adalah Madame Gie yang selama ini dikenal milik penyanyi Gisella Anastasia atau Gisel.
ADVERTISEMENT
Ketiga produk Madame Gie yang berbahaya adalah:
Semua produk Madame Gie yang ditarik BPOM berasal dari PT Tjhindatama Mulia yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan tersebut sebagai importir sekaligus distributor produk Madame Gie.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM Reri Indriani mengatakan kandung pada kosmetik tersebut dapat membahayakan kesehatan. Temuan didominasi oleh bahan pewarna yang dilarang, yaitu Merah K3 dan Merah K10. Pewarna Merah K3 dan Merah K10 merupakan bahan yang berisiko menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik).
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kosmetik kedaluwarsa. Foto: Shutterstock
Tak hanya 16 kosmetik, BPOM menarik 41 item obat tradisional mengandung Bahan Kimia Obat (BKPO) yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini terungkap berdasarkan hasil sampling dan pengujian selama periode Oktober 2021 hingga Agustus 2022.
Total temuan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan/atau mengandung BKO selama periode Oktober 2021 hingga Agustus 2022 sebanyak lebih dari 658.205 pieces dengan nilai keekonomian sebesar Rp 27,8 miliar.
BPOM juga menindaklanjuti temuan berdasarkan laporan beberapa otoritas pengawas obat dan makanan negara lain. Berdasarkan laporan tersebut, sebanyak 95 (sembilan puluh lima) obat tradisional dan suplemen kesehatan mengandung BKO, serta sebanyak 46 kosmetika ditarik dari peredaran karena mengandung bahan dilarang, cemaran mikroba, ataupun merupakan kosmetika palsu.
ADVERTISEMENT
"Semua produk yang dilaporkan melalui mekanisme laporan dari otoritas pengawas obat dan makanan negara lain tersebut merupakan produk yang tidak terdaftar di BPOM,” lanjut Reri Indriani.
Terhadap berbagai temuan tersebut, BPOM melalui Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia telah melakukan penertiban ke fasililitas produksi dan distribusi, termasuk retail. Sementara terhadap produk obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetika yang ditemukan, telah dilakukan tindak lanjut berupa pencabutan izin edar untuk produk yang terdaftar di BPOM, penarikan dari peredaran, dan pemusnahan terhadap produk yang tidak memiliki izin edar (Tanpa Izin Edar/TIE).

Berikut Daftar 16 Kosmetik Berbahaya yang Ditarik BPOM: