BPS: Neraca Perdagangan 2021 Surplus USD 35,34 Miliar, Tertinggi dalam 5 Tahun!

17 Januari 2022 12:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal tunda melintas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tunda melintas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun lalu mencatatkan rekor surplus, yakni USD 35,34 miliar. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Adapun di 2016, neraca perdagangan RI surplus USD 9,43 miliar, di 2017 surplus USD 11,84 miliar, di 2018-2019 mencatat defisit masing-masing USD 6,70 miliar dan USD 3,59 miliar. Sementara di 2020, neraca dagang surplus USD 21,42 miliar.
"Bahkan sampai 2016, neraca perdagangan tahun 2021 ini merupakan yang paling tinggi dalam lima tahun terakhir ini. Harapannya tren ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan, karena akan berdampak pada rencana pemerintah, pemulihan ekonomi tercapai dengan cepat dan baik sesuai harapan kita," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1).
Pada Desember 2021, neraca perdagangan juga mengalami surplus sebesar USD 1,02 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada Desember 2021 tercatat sebesar USD 22,38 miliar atau turun 2,04 persen dibandingkan November 2021. Sedangkan secara year on year ekspor Indonesia naik 35,30 persen dari USD 16,54 miliar pada Desember 2020 menjadi USD 22,38 pada Desember 2021.
ADVERTISEMENT
“Nilai ekspor Desember mencapai USD 22,38 miliar. Turun 2,04 persen kalau dibandingkan November 2021,” jelasnya.
Menurut Margo, nilai ekspor migas pada Desember 2021 tercatat mencapai USD 1,09 miliar. Angka ini naik 17,93 persen dibanding November 2021 yang tercatat USD 1,09 miliar.
Sementara itu, nilai ekspor non migas selama Desember 2021 tercatat USD 21,28 miliar turun 1,06 persen dibanding November 2021 yang tercatat USD 21,28 miliar.
Sedangkan jika dilihat secara tahunan, ekspor migas naik 7,33 persen dari USD 1,02 miliar pada Desember 2020 menjadi USD 1,09 miliar di Desember 2021.
Kemudian nilai ekspor non migas secara tahunan juga naik 37,13 persen dari USD 15,52 miliar di Desember 2020 menjadi USD 21,28 miliar di Desember 2021.
ADVERTISEMENT
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Desember 2021 mencapai USD 231,54 miliar atau naik 41,88 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
Sementara nilai impor Indonesia pada Desember 2021 mencapai USD 21,36 miliar atau naik 10,51 persen dibanding November 2021 yang tercatat USD 19,33 miliar. Sedangkan jika dibandingkan Desember 2020 (yoy) kinerja impor bulan ini tercatat naik sebesar 47,93 persen.
Nilai impor migas selama Desember 2021 tercatat sebesar USD 3,38 miliar naik 11,66 persen dibanding November 2021. Kemudian untuk impor non migas pada Desember 2021 tercatat senilai USD 17,98 miliar naik 10,29 persen dibandingkan November 2021 yang tercatat USD 16,30 miliar.
Sedangkan secara year on year, impor migas naik 127,95 persen dari USD 1,48 miliar pada Desember 2020 menjadi USD 3,38 miliar pada Desember 2021. Sementara impor non migas secara yoy juga naik 38,78 persen dari USD 12,96 miliar pada Desember 2020 menjadi USD 17,98 miliar pada Desember 2021.
ADVERTISEMENT
Secara kumulatif, nilai impor Indonesia periode Januari-Desember 2021 mencapai USD 196,20 miliar atau naik 38,59 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
“Pada bulan Desember 2021 terjadi surplus sebesar USD 1,02 miliar. Ini terjadi karena ekspor kita masih lebih tinggi dibandingkan impor. Di mana ekspor kita pada bulan Desember ini tercatat 22,38 miliar dan impor tercatat USD 21,36 miliar,” ujarnya.