BPS: Neraca Perdagangan Juni 2020 Surplus USD 1,27 Miliar

15 Juli 2020 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia sepanjang Juni 2020 surplus USD 1,27 miliar. Namun, surplus ini lebih kecil jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD 2,09 miliar.
ADVERTISEMENT
Sepanjang Juni 2020, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD 12,03 miliar, atau naik 15,09 persen dibandingkan Mei 2020.
"Peningkatan yang tentunya menggembirakan," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/7).
Menurut Suhariyanto, peningkatan ekspor Juni 2020 dibanding Mei 2020 didorong meningkatnya ekspor nonmigas yang mencapai 15,73 persen. Demikian juga ekspor migas naik 3,80 persen.
Peningkatan ekspor migas dipicu meningkatnya ekspor hasil minyak 47,21 persen menjadi USD 150,6 juta dan ekspor minyak mentah naik 201,55 persen menjadi USD 59,2 juta. Sedangkan ekspor gas turun 15,17 persen menjadi USD 372,1 juta.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Juni 2020 mencapai USD 76,41 miliar, atau turun 5,49 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.
BPS gelar konferensi pers terkait neraca perdagangan Januari 2020. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Sementara nilai impor Indonesia pada Juni 2020 mencapai USD 10,76 miliar atau naik 27,56 persen dibanding Mei 2020. Sedangkan jika dibandingkan Juni 2019 kinerja impor bulan ini tercatat turun sebesar 6,36 persen.
ADVERTISEMENT
Total impor selama Januari hingga Juni 2020 tercatat sebanyak USD 70,91 miliar. Turun 14,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Dengan demikian neraca perdagangan Juni 2020 surplus USD 1,27 miliar. Sehingga selama Januari hingga Juni neraca perdagangan surplus USD 5,5 miliar jauh lebih bagus dari Juni 2019 yang defisit USD 1,87 miliar. Dengan melihat posisi ini neraca perdagangan kita menggembirakan," katanya.