BPS: RI Impor 567,22 Ribu Ton Beras di Maret 2024, Naik 921 Persen

22 April 2024 14:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi beras Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi beras Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pemerintah Indonesia sudah mengimpor 567,22 ribu ton beras di Maret 2024. Angka itu naik 921,51 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan naik 29,29 persen secara bulanan dan month to month (mtm).
ADVERTISEMENT
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, total nilai impor beras di Maret 2024 mencapai USD 371,60 juta. Mayoritas, RI melakukan impor beras dari Vietnam hingga Pakistan.
"Kenaikannya sebesar 29,29 persen. Mayoritas impor beras di Maret 2024 berasal dari Vietnam sebesar 286,26 ribu ton, Thailand 142,65 ribu ton, Myanmar 76,61 ribu ton, Pakistan sebanyak 61,57 ribu ton, dan India sebesar 100 ton," kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (22/4).
Amalia menjelaskan, secara kumulatif Januari hingga Maret 2024, volume impor beras tercatat mencapai 1,44 juta ton. Angka itu naik dari periode sama tahun 2023 yang tercatat sebanyak 511,90 ribu ton.
"Artinya, ada lonjakan lebih dari 1,5 kali lipat atau 182,87 persen," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jumat (15/3). Foto: Dok. Plt. Kepala BPS
Sebelumnya, Perum Bulog mengungkapkan importasi beras masih dalam proses masuk ke Indonesia secara bertahap di tahun ini. Pada Maret 2024, total impor beras yang akan datang sebanyak 450 ribu ton.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto mengatakan, total penugasan impor beras oleh Bulog tahun ini sebanyak 3,6 juta ton. Meski begitu, Bulog memastikan tetap mengutamakan penyerapan dalam negeri.
Suyamto menjelaskan ada dua mekanisme impor beras yakni business to business (B2B) oleh Bulog langsung kepada pemasok, dan government to government (G2G) melalui pemerintah.
Adapun penugasan impor beras Bulog di tahun ini terdiri dari carry over dari tahun 2023 lalu sebanyak 500 ribu ton dan yang sudah berkontrak sebanyak 900 ribu ton, yaitu mekanisme B2B 800 ribu ton dan G2G sebesar 100 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Impor beras tersebut, kata Suyamto, mayoritas berasal dari Thailand dan Vietnam. Beberapa negara asal impor lainnya yaitu Pakistan, Myanmar, dan Kamboja.