BPS Sebut BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen Belum Berdampak pada Inflasi

2 Mei 2024 16:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers ekspor dan impor Indonesia Januari 2024, Kamis (15/2/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers ekspor dan impor Indonesia Januari 2024, Kamis (15/2/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) akan memantau dampak keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen pada akhir April 2024 terhadap laju inflasi.
ADVERTISEMENT
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan BI sebagai otoritas moneter mengambil keputusan menaikan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi dan meredam ketidakstabilan nilai tukar Rupiah.
"Apakah ini nanti berpengaruh kepada harga atau Indeks Harga Konsumen yang terekam pada inflasi bulanan, tentunya nanti kita lihat di dalam inflasi Mei," jelasnya saat konferensi pers, Kamis (2/5).
BPS melaporkan indeks harga konsumen (IHK) di April 2024 menunjukkan inflasi sebesar 0,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau month to month (mtm). Sementara secara tahunan atau year on year (yoy), menunjukkan inflasi hingga 3 persen.
Inflasi April 2024 yang bertepatan pada momen Lebaran ini masih lebih rendah dari inflasi Maret 2024 yang bertepatan dengan awal Ramadan, dan lebih rendah dibandingkan inflasi pada momen Lebaran di 3 tahun sebelumnya yaitu pada April 2023, Mei 2022, dan Mei 2021.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita lihat karena BI baru menaikkan suku bunga acuan di akhir April, tentu nanti kita lihat dampaknya ke bulan-bulan berikutnya," pungkas Amalia.
Adapun kelompok transportasi menjadi penyebab terbesar inflasi April 2024 yaitu sebesar 0,12 persen. Komponen utama yang memberikan andil inflasi dari kelompok ini yaitu tarif angkutan udara dengan inflasi 8,05 persen.
Selain itu, inflasi komoditas emas dan perhiasan pada April 2024 sebesar 7,4 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,08 persen.
Sementara itu, kelompok yang memberikan andil deflasi pada April 2024 yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan sumbangan deflasi 0,01 persen. Hal ini terjadi setelah 3 tahun berturut-turut menjadi penyebab inflasi pada momen lebaran.
"Komoditas yang meredam inflasi pada bulan ini yaitu cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,14 persen, 0,12 persen, 0,06 persen, dan 0,04 persen," kata Amalia.
ADVERTISEMENT