BPTJ Bakal Reaktivasi Stasiun Citayam-Nambo di 2022, Anggaran Capai Rp 17,5 M

30 Agustus 2021 18:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean penumpang KRL di Stasiun Citayam untuk pengecekan STRP. Foto: Twitter/commuterline
zoom-in-whitePerbesar
Antrean penumpang KRL di Stasiun Citayam untuk pengecekan STRP. Foto: Twitter/commuterline
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mendapatkan anggaran Rp 284,83 miliar dalam rencana kerja dan anggaran (RKA) tahun 2022. Dalam penganggaran 2022, BPTJ juga sudah menyusun sejumlah kegiatan prioritas.
ADVERTISEMENT
Kepala BPTJ Polana Pramesti mengatakan, program prioritas pertama yakni reaktivasi stasiun dan fasilitas integrasi lintas Citayam-Nambo. Untuk program ini, alokasi anggarannya sebesar Rp 17,53 miliar.
BPTJ juga akan melakukan pembangunan skybridge Stasiun Bojong Gede ke Terminal Bojong Gede.
"Pembangunan fasilitas integrasi atau skybridge di Stasiun Bojong Gede ke terminal Bojong Gede sebesar Rp 17 miliar (Rp 17.007.235.000)," ujar Polana dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Senin (30/8).
Kemudian untuk kegiatan terkait pelayanan transportasi Jabodetabek, BPTJ membaginya dalam 2 agenda. Pertama yakni subsidi angkutan penumpang (buy the service) Jabodetabek dengan anggaran Rp 57 miliar. Kedua untuk area traffic control system (ATCS) terpadu Jabodetabek.
"Kemudian pelayanan layanan angkutan umum perkotaan by the service sebesar Rp 57 miliar. Pembangunan ATCS sebesar Rp 25.881.250.000," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Untuk program keselamatan transportasi Jabodetabek, BPTJ menganggarkan Rp 19.692.193.000 untuk fasilitas sistem keselamatan dan keamanan transportasi perkotaan di Jawa Barat. Juga untuk fasilitas sistem keselamatan dan keamanan transportasi perkotaan provinsi Banten sebesar Rp 5.306.100.000.
Program prioritas BPTJ yang terakhir yakni rekomendasi pembangunan TOD provinsi Banten (KPBU). Anggaran untuk program ini yakni Rp 2 miliar.