Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Brasil dan Argentina Bahas Mata Uang Lokal Bersama, Bagaimana Nasib Dolar AS?
23 Januari 2023 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Senin (23/1), penerbitan mata uang lokal tersebut dilakukan untuk mendorong perdagangan di kawasan tersebut, hingga mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
"Kami memutuskan untuk memajukan diskusi tentang mata uang bersama Amerika Selatan yang dapat digunakan untuk arus keuangan dan komersial, mengurangi biaya operasi dan kerentanan eksternal kami," tulis artikel tersebut.
Sebetulnya, gagasan mengenai mata uang bersama dua negara besar tersebut sudah dibahas dalam sebuah artikel tahun 2022 yang ditulis oleh Fernando Haddad dan Gabriel Galipolo, masing-masing sekarang menjadi menteri keuangan Brasil dan sekretaris eksekutifnya.
Dalam artikel tersebut diungkapkan, Lula memilih Argentina untuk perjalanan internasional perdananya sejak menjabat, sesuai dengan tradisi pertama mengunjungi mitra dagang terbesar Brasil di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Lula ke negara tetangga Argentina juga menandai kembalinya Brasil ke Komunitas Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC), yang ditinggalkan Brasil pada 2019 atas perintah mantan Presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro yang menolak berpartisipasi dalam kelompok regional, karena kehadiran Kuba dan Venezuela.
Lebih lanjut, kedua presiden negara tersebut menekankan perlunya hubungan yang baik antara Argentina dan Brasil untuk memperkuat integrasi regional. Lebih lanjut, para pemimpin juga menekankan penguatan blok perdagangan Mercosur, yang meliputi Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay.
"Bersama dengan mitra kami, kami ingin Mercosur menjadi platform untuk integrasi efektif kami ke dunia, melalui negosiasi bersama perjanjian perdagangan seimbang yang menanggapi tujuan pengembangan strategis kami," kata kedua presiden.