BRI Berhasil Pertahankan Kinerja Keuangan Positif, Ini Kuncinya!

23 Februari 2025 12:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BRI berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang stabil dengan fundamental yang solid di tengah tantangan tekanan ekonomi global. Foto: dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
BRI berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang stabil dengan fundamental yang solid di tengah tantangan tekanan ekonomi global. Foto: dok. BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang stabil dengan fundamental yang solid di tengah tantangan tekanan ekonomi global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi domestik, serta tantangan likuiditas bagi industri perbankan.
Resiliensi kinerja BRI tersebut didorong oleh seluruh layanan operasional perbankan yang berjalan dengan lancar dan aman, sehingga nasabah mendapatkan akses layanan optimal terhadap berbagai produk dan layanan transaksi perbankan BRI.
Kinerja positif BRI juga didukung oleh penerapan tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengatakan, BRI seperti layaknya bank swasta, juga turut serta dalam program penjaminan simpanan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Di samping itu, BRI juga menjadi bank yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia. Partisipasi dan tata kelola tersebut memberikan jaminan kepada nasabah bahwa dana mereka dijamin keamanannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," jelasnya.
Pada 12 Februari 2025 lalu, BRI telah mengumumkan capaian kinerja keuangannya dengan berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp 60,64 triliun sepanjang 2024.
Sementara itu, total aset BRI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp 1.992,98 triliun atau tumbuh 1,42 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas dengan tetap berfokus pada UMKM.
Dari sisi penyaluran kredit, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 1.354,64 triliun atau tumbuh 6,97 persen yoy dan seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif. Penyaluran kredit BRI tersebut didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97 persen dibandingkan dengan total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp 1.110,37 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga diikuti dengan perbaikan kualitas kredit. Hal ini ditunjukkan dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dari semula 2,95 persen pada akhir Desember 2023 membaik menjadi 2,78 persen pada akhir Desember 2024. Di samping itu, BRI juga mempersiapkan pencadangan yang mencukupi dengan NPL Coverage sebesar 215,01 persen.
Dari sisi simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil menghimpun simpanan sebesar Rp 1.365,45 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan simpanan BRI dengan proporsi mencapai 67,30 persen atau setara dengan Rp 918,98 triliun.
Capaian kinerja positif BRI tersebut juga didukung kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat dengan rasio Loan Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level 88,85 persen serta rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,63 persen.
Hendy mengungkapkan, capaian tersebut menjadi bukti nyata bahwa dengan tata kelola dan fundamental bisnis yang kuat, BRI mampu mencatatkan kinerja yang stabil di tengah dinamika tantangan ekonomi global.
“Kinerja positif BRI tersebut juga mampu menjadi salah satu penentu terjaganya stabilitas industri perbankan yang berdampak positif bagi perekonomian nasional," ungkapnya