Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
![Direktur Utama BRI, Sunarso. Foto: Dok. BRI](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hws6wn2k6p58c996pakqefrm.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Terungkap sudah bahwa laba BRI selama 1 tahun 2024 mencapai Rp 60,64 triliun. Jadi terungkap sudah. Laba BRI mencapai Rp 60,64 triliun. Nanti kita bongkar isinya apa saja,” kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers Paparan Kinerja BRI Triwulan 4 2024 secara virtual, Rabu (12/2).
Sementara dari sisi aset tumbuh 1,42 persen secara yoy menjadi Rp 1,993 triliun. Sunarso mengatakan pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit yang selektif, berkualitas dan dengan tetap berfokus kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Selain itu, sepanjang 2024 BRI juga mengalami perbaikan rasio Non-Performing Loan (NPL) dari level 2,95 persen pada 2023 menjadi 2,78 persen pada akhir 2024.
“Di samping itu BRI juga mempersiapkan pencadangan yang lebih dari cukup karena kita bisa lihat bahwa NPL coverage rasionya sebesar 215 persen. Artinya lebih dari 2 kali NPL itu sudah kita cadangkan,” imbuh Sunarso.
Dia menjelaskan, pencadangan ini berarti BRI sudah menaruh biaya untuk cadangan kalau itu nanti tidak bisa ditagih. Tujuannya agar BRI tetap bisa membayar deposito, tabungan, dan giro nasabah simpanan.
ADVERTISEMENT
Dari sisi likuiditas dan permodalan, rasio Loan to Deposit (LDR) BRI berada di level 88,85 persen. Menurut Sunarso hal ini berarti likuiditas BRI sangat sehat karena masih di bawah 92 persen. Sementara rasio kecukupan modal ataupun Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,63 persen.
“Kinerja BRI pada tahun 2024 juga didukung oleh kondisi likuiditas yang kita manage, kita kelola dengan cara yang sangat memadai dan juga didukung oleh permodalan yang sangat kuat,” tambahnya.
Di sisi penyaluran kredit , BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 1,355 triliun atau tumbuh 6,97 persen yoy dan seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif.
Menurut Sunarso, penyaluran kredit BRI ini didominasi oleh penyaluran kredit kepada UMKM yaitu sebesar 82 persen dari total kredit yang diberikan oleh BRI.
ADVERTISEMENT
“Total kredit yang diberikan BRI itu adalah Rp 1,355 triliun, dari Rp1,355 triliun itu Rp 1,110 triliun disalurkan kepada UMKM. Jadi, begitu besar jumlah nasabah yang diberikan kredit oleh BRI,” jelasnya.
Lalu dari sisi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 2024 tercatat mencapai Rp 184,98 triliun dan menjangkau sebanyak 4 juta pelaku UMKM.
Di sisi simpanan, sepanjang 2024 BRI menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 1.365 triliun dan didominasi oleh dana murah Current Account Saving Account (CASA) yang sebesar 67,3 persen atau setara dengan Rp 919 triliun.
Sampai akhir tahun 2024 jumlah pengguna layanan aplikasi BRIMO tumbuh 22 persen menjadi 39 juta pengguna dengan volume transaksi yang diproses naik 34,57 persen menjadi Rp 5.596 triliun.
ADVERTISEMENT