Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas di mana semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM,” ucap Direktur Utama BRI Heri Gunardy saat konferensi pers virtual, Rabu (30/4).
Selain itu, BRI juga membukukan total aset yang tumbuh 5,49 persen secara tahunan menjadi Rp 2.098,23 triliun.
Dalam kesempatan yang sama, Heri mengatakan ketidakpastian ekonomi, yang diwarnai oleh tensi geopolitik dan dampak lanjutan dari perang tarif saat ini, akan memberikan dampak jangka pendek.
Meski demikian, BRI menilai bahwa Indonesia memiliki ketahanan yang cukup kuat berkat tingginya kontribusi konsumsi domestik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Perlu dicatat bahwa ekonomi Indonesia, termasuk BRI, lebih banyak bergantung pada domestic demand atau konsumsi domestik, sehingga selain dari depresiasi mata uang yang terjadi, perang tarif diproyeksikan tidak berdampak terlalu signifikan untuk BRI maupun Indonesia,” tutur Heri.
ADVERTISEMENT
Pihak BRI juga berharap proses negosiasi pemerintah Indonesia dan AS yang saat ini tengah berlangsung berlangsung sekarang dapat memberikan hasil yang baik.