BRI Dukung Anggaran Bansos Naik Jadi Rp 100 Triliun di 2025, Genjot Daya Beli

13 November 2024 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Supari di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Supari di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Supari, setuju dengan usulan kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) menjadi Rp 100 triliun di 2025.
ADVERTISEMENT
"Mungkin bansosnya menurut saya apa yang disampaikan Muhaimin (Menko Muhaimin Iskandar) penting Rp 100 triliun," kata Supari dalam acara Menuju Satu Dekade KUR di Kantor Kemenko Perekonomian pada Rabu (13/11).
Supari mengatakan, penyaluran bansos terbukti mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Tercermin dari meningkatnya daya beli masyarakat di tahun 2022.
"Setelah selesai pandemi daya beli masyarakat cukup bertahan sampai dengan 2022 cukup bertahan karena juga bansos juga ikut dinaikkan di situ memperkuat daya beli," ungkapnya.
Supari tidak menampik jika saat ini daya beli masyarakat kembali mengalami pelemahan. Imbas dipangkasnya anggaran bansos.
"Tapi sekarang risetnya (daya beli) turun lagi, nanti Pak Ferry (Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) bisa melihat ada apa, tapi yang jelas memang ada masalah daya beli masyarakat," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengungkapkan harapannya agar anggaran bansos dapat ditambah hingga Rp 100 triliun pada 2025. Dia menekankan pentingnya efisiensi dan penutupan kebocoran anggaran untuk mewujudkan hal tersebut.
"Pak Presiden berkali-kali menegaskan akan melakukan efisiensi sekaligus bekerja keras menutup kebocoran anggaran. Sehingga kalau kebocoran tinggi yang selama ini terjadi bisa ditutup hingga kira-kira Rp 100 triliun, maka otomatis bantuan sosial itu bisa meningkat jumlahnya," kata Cak Imin dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024 di Sentul International Convention Center (SICC), Kamis (7/11).
Menurutnya, tambahan bansos ini akan memberikan dampak besar pada program-program pemberdayaan masyarakat. Serta mengurangi jumlah penduduk miskin secara signifikan.
Cak Imin menambahkan, efisiensi APBN dan upaya menutup kebocoran anggaran dapat meningkatkan jumlah bantuan sosial yang langsung menyasar masyarakat miskin. Serta mendukung mereka menjadi lebih produktif.
ADVERTISEMENT
Meski belum ada usulan resmi terkait tambahan bansos tersebut, Cak Imin berharap dana sebesar itu dapat terealisasi di tahun 2025.
"Sampai hari ini belum, itu baru harapan saya. Saya berharap akan ada tambahan bantuan sosial yang besar di 2025 supaya masyarakat memiliki keberdayaan," ujar kata Imin.