Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berencana meluncurkan satelit baru. Jika rencana ini jadi, satelit yang dimiliki perusahaan bakal bertambah sebab pada 2016 BRI juga telah meluncurkan satelit pertamanya, BRISat.
ADVERTISEMENT
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo mengungkapkan, penambahan satelit baru dimungkinkan karena ada satu slot orbit kosong di 103 Bujur Timur. Atas rencana ini, kata dia, ada 15 perusahaan operator yang menyatakan minatnya bekerja sama.
Dari 15 perusahaan itu, kata dia, ada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang menyatakan minatnya. Tapi, Indra menegaskan, perusahaan juga bakal melihat potensi belasan perusahaan lainnya.
"Kami masih punya slot kosong di sana. Nanti kami bisa cari partner operator telekomunikasi lain yang mungkin mau menempatkan satelitnya di slot kami. Sudah ada 15 operator telekomunikasi yang merespons penawaran kami, salah satunya dari Telkom, yang lain tentu kami akan pertimbangkan juga," kata Indra di Kantor BRI Pusat, Jakarta, Rabu (14/8).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Indra masih mengkaji bentuk kerja sama yang bakal dibangun dengan calon operator untuk membangun satelit baru ini. Dengan pembangunan satelit ini, nantinya bisa meningkatkan keandalan perusahaan dalam mengembangkan bisnis transaksi perbankan, terutama sektor UMKM yang berada di daerah-daerah.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, untuk memilih mitra dalam kepemilikan satelit baru, BRI tak bisa sembarang. Perseroan bakal menetapkan syarat-syarat ketat karena proses pembangunan satelit ini tidak mudah.
"Yang jelas partner yang kami cari mesti punya kemampuan, dan memiliki GCG (Good Corporate Government) yang bagus, karena kami tidak mau nanti di belakangan hari ada masalah soal pengadaan satelit," kata Suprajarto.
Satelit baru perseroan diproyeksikan akan berjenis High Throughput Satelite (HTS) dengan kapasitas tinggi sebesar 100 Gbit/s. Sedangkan operasinya akan berada di spektrum frekuensi L Band (1Ghz-2Ghz). Spektrum ini, kata dia, bisa menambah jangkauan komunikasi perseroan yang lebih luas dibandingkan operasi BRISat.
ADVERTISEMENT
Dia berharap dengan adanya satelit baru nanti, jaringan komunikasi perusahaan ke berbagai daerah bisa lebih lancar. Dengan begitu, makin banyak konsumen di pedesaan yang bisa bertransaksi melalui BRI.
"Tambahan satelit ini bisa kerja sama atau sendiri. Ini kita baru kaji karena penting buat kita, karena industri sebesar BRI perbankan ini kalau enggak punya back up yang cukup deg-degan terus tiap hari. Walaupun sekarang back up-nya ada kan kita nyewa ke operator lain. Tapi kalau punya sendiri kan lebih bagus. Kita juga pengen spektrum yang tadi supaya bisnis kita lebih memanfaatkan potensi yang ada," ucapnya.