BRI Microfinance Outlook 2024: Jokowi Puji Komitmen BRI Dorong Inklusi Keuangan

7 Maret 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo membuka BRI Microfinance Outlook 2024. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo membuka BRI Microfinance Outlook 2024. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menggelar BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (07/03). Pada pembukaannya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) layak mendapatkan perhatian besar, mengingat jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,1 juta.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu jumlah UMKM kita itu kurang lebih 65 juta, kurang lebih dan kontribusi ke PDB ekonomi kita 61 persen, sangat besar sekali, dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM 97 persen, sebuah angka yang juga sangat besar sekali," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Jokowi memberi pujian bagi BRI berkat perannya dalam memberdayakan UMKM hingga ke pelosok desa.
"Kalau kita memberikan perhatian khusus kepada UMKM, itu tidak salah, dan saya senang yang disampaikan Pak Dirut BRI (Sunarso) bahwa digital banking sampai ke bawah itu betul-betul berjalan di BRI. BRI ngurusi kecil-kecil yang sebelumnya diurusi rentenir," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi pun menyampaikan apresiasi untuk penyelenggaraan BRI Microfinance Outlook 2024, yang dianggap penting bagi pengembangan UMKM.
ADVERTISEMENT
“Forum ini penting untuk mengetahui arah dan strategi UMKM agar berdaya saing dan berkompetisi dengan negara lain,” tambahnya.
Senada dengan Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang juga turut menghadiri BRI Microfinance Outlook 2024, menekankan bahwa UMKM harus terus mendapatkan perhatian khusus.
“Saat ini, 97 persen job creation di Indonesia berasal dari UMKM. Ini relatif sangat tinggi apabila dibandingkan dengan negara lainnya. Namun, kontribusi UMKM terhadap ekspor masih kecil, di kisaran 15 persen,” paparnya.
“Kami optimistis upaya yang dilakukan telah banyak, namun belum selesai. Dengan sinergi, kita mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi namun inklusif, termasuk pemerataan terhadap UMKM,” imbuh Sri Mulyani.
BRI Microfinance Outlook 2024. Foto: Dok. BRI
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan, terdapat beberapa tantangan pemberdayaan UMKM karena kondisi pelaku UMKM yang disconnect terhadap industri.
ADVERTISEMENT
“Diperlukan inovasi kebijakan ekosistem UMKM, seperti optimalisasi kredit rantai pasok, kemudahan kredit sektor produktif, credit scoring, dan penghapusan piutang macet UMKM.
Adapun BRI Microfinance Outlook 2024 merupakan event tahunan yang diselenggarakan BRI, yang bertujuan untuk membahas peran UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Kegiatan ini dikemas dengan konsep kegiatan seminar yang terdiri dari dua sesi diskusi dan menghadirkan pembicara dari kalangan pakar, profesional, dan pemerintah.
Sejumlah menteri lain yang turut hadir dalam BRI Microfinance Outlook 2024 adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Upaya BRI kuatkan ketahanan ekonomi dan sosial

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI, Sunarso menyampaikan, BRI, khususnya sebagai perbankan, dapat berperan sebagai lembaga yang memberdayakan komunitas dengan menyediakan kesempatan pendanaan, terutama bagi pelaku usaha Ultra Mikro (UMi), yang umumnya belum terjangkau akses keuangan formal. Hal ini dilakukan BRI sebagai upaya penguatan ketahanan ekonomi dan sosial.
ADVERTISEMENT
“BRI telah melakukan beberapa aksi nyata, di antaranya pembentukan Holding Ultra Mikro, di mana BRI bersama Pegadaian dan PNM telah menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi dan memastikan nasabah ultra mikro dapat naik kelas dalam satu ekosistem yang utuh dalam konsep empower, integrate, dan upgrade,” jelas Sunarso.
“Terima kasih bapak presiden memberikan izin membentuk Holding Ultra Mikro. Hasilnya, alhamdulillah menjangkau nasabah kredit 44 juta UMKM dan 173 juta nasabah simpanan/tabungan,” imbuhnya.
Selain itu, BRI juga terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan secara berkelanjutan dan terstruktur, yakni melalui AgenBRILink.
Kehadiran AgenBRILink telah terbukti mampu membantu masyarakat dengan kemudahan bertransaksi tanpa harus pergi ke kantor cabang atau ATM. Hal ini menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Agen BRILink menjadi upaya perseroan dalam meningkatkan kapabilitas pemberdayaan. Hal ini tak terlepas dari salah satu aspirasi besar yang ingin dicapai BRI pada tahun 2025, yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion.
Sunarso mengungkapkan, hingga akhir Desember 2023, tercatat jumlah AgenBRILink mencapai 741 ribu agen di berbagai wilayah.
"Antusiasme masyarakat sangat tinggi karena fee yang diterima warung-warung tidak kurang dari Rp 3 triliun. Masyarakat antusias jadi AgenBRILink. Kalau di daerah, bilangnya ATM mini,” ucap Sunarso.