BRI Optimis Pemilu juga Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi

25 September 2023 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut BRI, Sunarso. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Dirut BRI, Sunarso. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melihat situasi ekonomi dalam negeri akan makin dinamis ke depan. Ini ditopang kondisi politik yang kian hangat menjelang Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BRI Sunarso memproyeksikan pertumbuhan perusahaan akan berada di kisaran 10 persen-12 persen. Sementara ekonomi nasional berdasarkan riset, bisa terkerek 0,25 persen di tahun politik.
"Adanya pemilu juga bisa berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Dan hal ini akan mendorong daya beli dan konsumsi rumah tangga yang meningkat," jelas Sunarso.
"Dan jika dikaitkan dengan pertumbuhan kredit, BRI pun memiliki hasil riset, di mana pertumbuhan kredit atau loan demand dipengaruhi konsumsi rumah tangga atau daya beli Masyarakat," sambungnya.
BRI saat ini memiliki permodalan kuat dengan Return on Equity (ROE) yang tinggi. ROE BRI berada di level 20,01%, kemudian Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,76%. CAR tersebut menurutnya adalah hal yang perlu direspons dengan tepat karena merupakan salah satu tantangan mewujudkan pertumbuhan berkualitas.
ADVERTISEMENT
“Permodalan yang sangat kuat, biasanya, kompensasinya adalah return on equity-nya rendah karena terlalu besar modalnya. Tapi ini sama-sama tinggi. BRI menjawab tantangan ini. Modalnya sangat kuat, artinya bank ini sangat sehat dari sisi permodalan. Tapi modal yang kuat itu juga di-leverage menjadi revenue dan return yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dari level return on equity BRI yang mencapai 20,01%,” tuturnya.
ROE tersebut tumbuh sekitar 2,5% secara tahunan atau year on year (yoy) dari 17,48%, sedangkan CAR bertumbuh 1,6% yoy dari 25,06%. Sunarso melanjutkan, dengan kemampuan yang baik dalam mengelola permodalan tersebut, manajemen perseroan optimistis mampu merealisasikan target pertumbuhan pada akhir 2023.
Likuiditas BRI pun terkelola dengan baik. Loan to Deposit Ratio BRI di level 87%. Likuiditas tersebut sangat memadai. Kendati demikian, perseroan akan mengoptimalkan loan to deposit ratio hingga di level 90%-92%. “Masih perlu didorong lagi untuk menumbuhkan kredit, sampai LDR di level yang optimal. Kita harus mampu terus tumbuh dan menjaga kualitas pertumbuhan”, pungkasnya.
ADVERTISEMENT