BRI Ventures Kucurkan Investasi ke Startup Ramah Lingkungan Plépah

30 Mei 2022 13:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk startup Plepah. Foto: BRI
zoom-in-whitePerbesar
Produk startup Plepah. Foto: BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BRI Ventures melalui Dana Ventura Sembrani Kiqani, melakukan investasi pada putaran pendanaan awal (seed) ke startup produsen kemasan ramah lingkungan, Plépah.
ADVERTISEMENT
Berdiri pada tahun 2018, Plépah adalah perusahaan startup di bidang kemasan dan alat makan ramah lingkungan berbasis organik produk non-kayu hutan (NTFP), yang menggunakan bahan mentah limbah komoditas pohon pinang.
Plépah juga merupakan perusahaan startup ramah lingkungan berbasis komunitas yang memberdayakan desa dan masyarakat di Sumatera Selatan dan Jambi, dengan memanfaatkan tenaga kerjanya untuk mengolah limbah komoditas pohon pinang sebagai pendapatan ekonomi alternatif dengan produk akhir eco friendly food packaging dan foodware.
Dana Ventura Sembrani Kiqani hadir sebagai bentuk inisiatif BRI Ventures yang berkomitmen memberikan pendanaan tahap awal kepada perusahaan-perusahaan atau startup potensial Tanah Air yang bergerak di sektor Direct to Consumer Brands (D2C) dan consumer platform.
CEO BRI Ventures, Nicko Widjaja, mengatakan selama tahun 2020-2021, sektor D2C menunjukkan pertumbuhan yang sangat masif. Menurut dia, Indonesia perlu inisiatif pendanaan yang ditujukan kepada brand lokal di bidang fashion, food & beverage (F&B), dan beauty yang saat ini berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
"Ini dapat menjadi menjadi awal Indonesia sebagai creative economy powerhouse. Brand yang berasal dari Indonesia kita harapkan bisa menjadi pemenang di negara ini, sehingga mampu berkompetisi dengan brand global yang semakin banyak masuk ke tanah air. Hal ini menjadi semangat kami dalam menjalankan inisiatif Sembrani Kiqani," kata Nicko, Senin (30/5).
Sementara itu, akibat Pandemi Covid-19 layanan antar makan di Jabodetabek telah meningkat 47 persen, mengakibatkan jumlah sampah plastik sekali pakai melambung tinggi. Sebagai pasar layanan antar makan terbesar di Asia Tenggara dengan total nilai GMV sebesar USD 3,7 miliar, Indonesia juga menyumbang sampah kemasan plastik sekali pakai sebanyak 561 juta unit setiap bulannya.
Hal tersebut mengakibatkan kesadaran masyarakat muda akan perubahan iklim juga semakin meningkat, ditandai dengan statistik sebanyak 13.48 juta masyarakat dari generasi Z lebih memilih brand yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Plépah berkomitmen untuk mengurangi jumlah sampah plastik sekali pakai hingga 15 juta unit kemasan plastik sekali pakai mulai tahun depan.
Dengan model operasional yang berbasis komunitas, Plépah juga memberdayakan masyarakat sekitar kawasan perkebunan khususnya di pulau Sumatera dengan memberikan mereka pendapatan alternatif dalam proses pengolahan bahan mentah pelepah pinang, dengan mengedepankan tiga Sustainable Development Goals dari PBB sebagai acuannya.
Sepanjang proses, Plépah menyatukan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak di Indonesia serta, bersama-sama menjalankan berbagai kegiatan untuk merancang dan menghasilkan sistem yang berkelanjutan dan menyeluruh demi, menjawab tantangan masalah lingkungan dan sosial di Indonesia.
CEO dan Co-Founder Plépah, Rengkuh, berharap investasi ini dapat membantu Plépah memberi ruang untuk memvalidasi konsep sustainable business yang mampu untuk terus bertumbuh.
CEO BRI Ventures, Nicko Widjaja. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dengan point pertumbuhan Increase capacity to reduced price, penguatan tim internal dan mempersiapkan ekosistem bisnis yang menerapkan ESG mengacu kepada SDG.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Chief Marketing Officer Plépah, Almira, menambahkan penyebab tingginya sampah plastik di Indonesia juga diakibatkan pengelolaan sampah plastik yang kurang baik, dengan jumlah sampah plastik mencapai 68,5 juta ton pada tahun 2021.
Tren ini juga diprediksikan akan terus naik hingga 5 persen setiap tahunnya, jika pengelolaan sampah dan produk alternatif seperti kemasan ramah lingkungan tidak digiatkan dari sekarang.
Di sisi yang sama, Direktur Investasi dari BRI Ventures, Markus Liman Rahardja, berharap bahwa investasi BRI Ventures dapat mendorong Plépah mengembangkan bisnis dan produknya, juga dapat berkontribusi pada percepatan adopsi produk ramah lingkungan di Indonesia.
Markus juga menambahkan investasi kepada perusahaan ramah lingkungan ini sekaligus menegaskan posisi BRI Ventures sebagai salah satu venture capital yang melihat sebuah startup tidak hanya Financially healthy but also environmentally friendly.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Plépah telah menjalin kerja sama dengan beberapa brand kosmetik, fashion, dan makanan baik lokal maupun global untuk menggunakan produk sustainable packaging Plépah sebagai produk substitusi yang lebih ramah lingkungan dan eco-friendly.