BSI Kucurkan Pembiayaan Rp 177,5 Triliun di Kuartal I 2022

28 April 2022 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai berjalan di Bank Syariah Indonesia (BSI) usai diresmikan di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai berjalan di Bank Syariah Indonesia (BSI) usai diresmikan di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 177,5 triliun di kuartal I tahun 2022. Pembiayaan tersebut tumbuh 11,59 persen secara YoY dibanding kuartal I tahun 2021 sebesar Rp 150,07 triliun.
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan pembiayaan tersebut ditopang oleh pembiayaan mikro yang tumbuh cukup signifikan sebesar 22,4 persen, consumer sebesar 20,7 persen dan gadai emas sebesar 8,9 persen," ujar Direktur Ritel BSI Koko Alun Akbar dalam paparan publik BSI virtual, Kamis (28/4).
Koko mengatakan total booking ke sektor wholesale mencapai Rp 8,88 triliun. Sedangkan total booking ke sektor retail mencapai Rp 16,99 triliun.
Restrukturisasi kredit yang dilakukan BSI tercatat untuk 79.000 nasabah atau 8,1 persen dari total nasabah BSI sebesar Rp 17,97 triliun. Nilai tersebut mencakup 10,1 persen dari total baki debet pembiayaan.
Pegawai Kantor Cabang PT Bank Syariah Indonesia (kanan) menjelaskan surat berharga syariah negara ritel atau Sukuk Ritel SR014, Selasa (16/3). Foto: Bank Syariah Indonesia
Dari total nasabah yang direstrukturisasi tersebut, sebanyak 61,5 persen atau 56.000 merupakan nasabah UMKM dengan nilai restrukturisasi sebesar Rp 8,12 triliun.
ADVERTISEMENT
"Kami turut membantu nasabah melalui restrukturisasi pandemi," lanjutnya.
Sedangkan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) BSI tercatat mencapai 33,94 persen. Nilai RPIM ini hampir sama dibandingkan kuartal pertama tahun 2021 sebesar 33,64 persen.
Koko mengatakan BSI menerapkan prinsip kehati-hatian dalam segmen pembiayaan, sehingga menyalurkan KUR syariah secara optimal.