BSI Prediksi BI Rate Tetap 6,25 Persen hingga Akhir 2024

30 April 2024 13:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana press conference Paparan Kinerja Triwulan I 2024 PT Bank Syariah Indonesia TBK Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana press conference Paparan Kinerja Triwulan I 2024 PT Bank Syariah Indonesia TBK Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen sampai Desember 2024. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam paparan kinerja perseroan, Selasa (30/4).
ADVERTISEMENT
"BI rate diproyeksikan akan tetap berada di level 6,25 persen sampai Desember 2024. Inflasi diperkirakan berada sekitar 2,49 persen," kata Hery.
Dalam kesempatan tersebut, Hery juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 di level 4,97 persen.
Foto bersama usai press conference Paparan Kinerja Triwulan I 2024 PT Bank Syariah Indonesia TBK Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara kredit perbankan diproyeksikan akan tumbuh di angka sekitar 7,5 persen hingga 9,5 persen. Kemudian untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan diperkirakan tumbuh di kisaran 4,5 persen sampai 6,5 persen di Desember 2024.
Hery menilai bahwa industri perbankan syariah bisa tumbuh lebih baik dibandingkan perbankan nasional pada 2024 di tengah kenaikan suku bunga acuan BI.
"Kita melihat beberapa indikator bahwa pertumbuhan aset pembiayaan syariah di desember 2023 itu mengalami pertumbuhan lebih baik yaitu double digit 11,21 persen, di perbankan nasional sebesar 5,91 persen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pembiayaan perbankan syariah tumbuh sebesar 15,72 persen sedangkan perbankan nasional hanya mencapai 10,37 persen di 2023.
"Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga masih lebih tinggi yaitu 10,49 persen dibandingkan pertumbuhan DPK perbankan nasional sebesar 3,82 persen," kata Hery.