BTN Akan Luncurkan Skema Rent to Own di 2023, Uang Sewa Bisa Buat DP Rumah

30 September 2022 12:26 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN akan meluncurkan skema pembiayaan sewa beli atau rent to own rumah tahun depan. Skema ini mempermudah nasabah karena bisa menempati rumah idaman terlebih dahulu dengan cara menyewa.
ADVERTISEMENT
Dengan skema tersebut, masyarakat yang belum memiliki cukup dana untuk membayar uang muka (down payment/DP), bisa membayar sewa rumah tersebut terlebih dahulu.
"Mudah-mudahan tahun depan skema ini bisa kita luncurkan, rent to own," ujar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam Program The CEO kumparan, Jumat (30/9).
Menurut Haru, nantinya BTN juga akan bekerja sama dengan pihak ketiga dalam skema pembiayaan yang baru tersebut, seperti pemberi kerja. Harapannya, masyarakat akan makin mudah untuk membeli rumah.
Ia menyadari, saat ini harga rumah memang makin mahal. Dalam mengambil rumah melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR) pun, katanya, masih banyak masyarakat yang terbebani dengan DP.
"Kadang-kadang jumlah uang yang dibayar di awal ini kan besar. Caranya gimana? Nah itulah nanti kerja sama antara pemberi kerja dengan bank atau lembaga lain dengan bank, sehingga mereka itu membayar seperti seolah-olah sewa. Dia tiap bulan jadi enggak usah worry dengan itu," jelasnya.
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Nantinya, pihak ketiga, seperti pemberi kerja, akan mengumpulkan uang sewa setiap tahun hingga terkumpul dana untuk DP rumah. Misal tenor sewa lima tahun, sehingga di akhir tahun kelima, pihak pemberi kerja ini bisa langsung menawarkan penyewa rumah untuk mengambil KPR dari rumah yang sudah ditempatinya selama lima tahun itu.
ADVERTISEMENT
"Tetapi dikasih tambahan premi sedikit, agar premi yang dikumpulkan tadi, dikumpulkan mungkin di tahun kelima atau ketiga, itu cukup untuk menjadi uang muka. Setelah mereka menyewa tiga atau lima tahun, ada opsi, nah uang terkumpul sekian dan rumah yang tadi disewa itu, kalau si pemilik setuju, itu langsung diambil KPR," kata Haru.
Rent Back
Tak hanya itu, BTN juga memikirkan skema pembiayaan rumah bagi generasi tua. Menurut Haru, skema ini berdasarkan kondisi yang ada di masyarakat, di mana banyak para orang tua yang kini tinggal hanya berdua dengan pasangannya atau bahkan seorang diri, karena anak-anaknya sudah pisah rumah.
Haru menuturkan, nantinya orang tua tersebut bisa menjual rumahnya kepada pembeli. Namun, orang tua bisa tetap tinggal di rumah tersebut dengan membayar sewa.
ADVERTISEMENT
"Yaitu saya jual kepada si pembeli, tapi nanti saya sewa lagi rumah itu seperti sedia, seperti sekarang. Saya masih tinggal di sini. Jadi instead of dia nanti sudah tua terus jual dan mungkin salah satunya meninggal apa dua-duanya meninggal, itu juga nyaman diurus hartanya oleh ahli waris kan ya. Sudah lepas dulu untuk biaya hidup, tapi dia sewa. Itu namanya rent back, jadi menjual rumah kemudian disewa sendiri," tuturnya.
Ke depan, Haru berharap teknologi informasi akan semakin memudahkan masyarakat untuk membeli rumah. Nantinya, skema-skema baru pembiayaan rumah tersebut juga akan tersedia di aplikasi BTN Properti, bahkan pengajuannya juga bisa dilakukan secara online.
"Dan juga kita lihat polanya bukan cuma sewa atau beli, nanti kan ada juga kontrak-mengontrakan ya. Ini adalah sebuah ekosistem yang harus kita ikuti terus. Kita membuat sebuah platform yang namanya BTN Properti," tambahnya.
ADVERTISEMENT