BTN Bakal Buyback Saham, Siapkan Dana Rp 275 Miliar

30 Maret 2020 14:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur utama Bank BTN Pahala N. Mansury saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk di Tower BTN, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur utama Bank BTN Pahala N. Mansury saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk di Tower BTN, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN mengumumkan akan melakukan pembelian saham perseroan tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
ADVERTISEMENT
Kebijakan tersebut diambil seperti yang sudah disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di tengah fluktuasi harga saham seperti saat ini.
Perseroan mengikuti anjuran OJK dan pemerintah dengan melakukan stabilisasi harga saham dan meningkatkan kepercayaan pasar akan kinerja BTN kedepan.
Salah satu caranya dengan memberikan insentif variabel dalam bentuk Long Term Incentive (LTI) kepada pengurus bank dan pegawai. Dana LTI ini nantinya akan digunakan untuk pembelian Saham BBTN melalui Pasar Sekunder.
"Langkah ini merupakan dukungan perseroan terhadap program pemerintah untuk memperbaiki ekonomi dalam negeri khususnya dalam mengatasi kejatuhan harga saham BUMN di market pasca COVID-19 ditetapkan sebagai pandemic oleh WHO," kata Direktur Finance, Planning and Treasury BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Senin (30/3).
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Nixon, pembelian saham juga dimaksudkan untuk memotivasi pegawai dalam mendukung kinerja perusahaan sesuai dengan penilaian tertentu.
"Kami telah menyiapkan dana sebesar Rp 275 miliar untuk melakukan pembelian saham BBTN," lanjutnya.
Perseroan telah menunjuk perusahaan sekuritas sebagai perantara pedagang efek untuk melakukan pembelian saham di tengah gejolak akibat virus corona.
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurut Nixon, pembelian saham seluruhnya diarahkan pada saham di pasar sekunder untuk program Long Term Incentive (LTI) serta dalam rangka mendorong implementasi Prudential Risk Taking sesuai POJK No.45.
Perseroan telah menyiapkan skenario pembelian saham dengan tiga tahapan pembelian, yang akan dimulai tahun 2020 sebesar 50 persen dari total anggaran yang disiapkan.
Kemudian dilanjutkan pada tahun 2021 dan 2022 dengan alokasi masing-masing 25 persen dari dana yang disiapkan untuk pembelian saham tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi tahun 2020 kami sudah siap melakukan pembelian saham dengan alokasi dana sebesar Rp 137,5 miliar atau 50 persen dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 275 miliar," ujar Nixon.
Menurut Nixon buyback saham BBTN tersebut tidak akan mengganggu bisnis perseroan. Dia meyakini justru pembelian saham akan memberikan sentimen positif bagi kinerja perusahaan.
Sebab, aksi korporasi ini ditujukan untuk pengurus bank dan pegawai BTN. Diharapkan keputusan ini mendorong pelaksanaan budaya berbasis kinerja sekaligus meningkatkan nilai kapitalisasi dan stabilisasi harga saham perseroan.