BTN Bidik Perolehan Dana Murah Lewat Layanan Digital hingga Akhir 2025

12 Oktober 2025 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
BTN Bidik Perolehan Dana Murah Lewat Layanan Digital hingga Akhir 2025
BTN menargerkan porsi dana murah atau CASA mencapai 54 persen dari total dana pihak ketiga hingga akhir 2025.
kumparanBISNIS
Gedung Menara BTN. Foto: Dok. Bank BTN
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Menara BTN. Foto: Dok. Bank BTN
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membidik perolehan dana mudah atau current account savings account (CASA), berupa tabungan dan giro, melalui layanan digital di sisa tahun 2025.
ADVERTISEMENT
BTN meningkatkan Net Interest Margin (NIM) sebanyak 139 basis poin menjadi 4,4 persen pada semester I 2025, seiring dengan upaya perseroan menurunkan biaya dana dan meningkatkan CASA. Hingga akhir 2025, BTN membidik porsi CASA lebih dari 54 persen dari total dana pihak ketiga.
Direktur Information Technology BTN, Tan Jacky Chen, menjelaskan perseroan telah memulai transformasi digital dengan mengintegrasikan sejumlah platform seperti Bale by BTN dan Bale Properti bagi nasabah saat melakukan transaksi keuangan.
“Kami mengupayakan bagaimana prosesnya seamless karena kami ingin berkembang sebagai bank yang customer-centric (berpusat pada nasabah) dan mengerti kebutuhan nasabah. Dengan begitu, mereka akan loyal bertransaksi dengan BTN. Jadi, kami harus memahami apa yang menjadi keinginan nasabah,” tutur Jacky dalam keterangannya, Minggu (12/10).
ADVERTISEMENT
Jumlah transaksi di Bale by BTN mencapai 5,7 juta per akhir September 2025, naik signifikan atau 72 persen dibandingkan period yang sama tahun lalu sebanyak 3,3 juta.
“Peningkatannya sudah dua kali lipat di bulan kesembilan tahun 2025, sehingga ini menunjukkan adanya kepercayaan dari nasabah terhadap inisiatif digital BTN. Kami juga menawarkan Bale Merchant, Bale Korpora dan lain-lain, tujuannya untuk mendorong pemenuhan kebutuhan nasabah yang spesifik,” jelasnya.
Penggunaan aplikasi Bale by BTN. Foto: BTN
Jacky mengatakan, BTN memastikan availability (ketersediaan) dan reliability (keandalan) sistem untuk menjawab kebutuhan nasabah. Hal ini dilakukan dengan memperkuat sisi infrastruktur teknologi informasi, mulai dari jaringan hingga kesiapan data center.
Menurut Jacky, infrastruktur digital tersebut harus cukup mumpuni ketika ada insiden tak terduga dan recovery atau pemulihannya harus dilakukan dengan cepat. “Untuk itu, kami juga memperkuat resources SDM kami, karena mereka harus mempunyai digital mindset untuk mendukung transformasi ini,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
BTN sebelumnya telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1 triliun pada 2025 untuk mendukung pengembangan super app Bale by BTN dan implementasi BTN Digital Store atau kantor cabang digital. Hal ini tidak terlepas dari aspirasi jangka panjang BTN yakni menjadi bank transaksional yang dapat diandalkan nasabah, sehingga BTN dapat memiliki mesin funding atau pendanaan yang berkelanjutan.
Direktur Network & Retail Funding BTN Rully Setiawan menyebutkan, Bale by BTN dan Bale Korpora telah menjadi bagian esensial dari strategi perseroan dalam mendulang dana murah berupa tabungan dan giro (current account savings account/CASA), baik dari nasabah individu maupun institusi. Dengan adanya dana murah yang lebih banyak, BTN akan memiliki ruang untuk meningkatkan profitabilitasnya, seperti tercermin melalui margin bunga bersih (net interest margin/NIM).
ADVERTISEMENT
“BTN yang dulunya dikenal bank yang cukup konvensional, banyak transaksi masih manual dan cash basis, namun sekarang sudah banyak berpindah secara digital. Ini bagian dari CASA strategy kami yang ujungnya adalah BTN dapat membukukan NIM yang lebih tinggi,” tukas Rully.