BTN Buka Peluang Ormas Islam Jadi Pemegang Saham BTN Syariah

20 Januari 2025 19:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu di JI-Expo Kemayoran, Senin (20/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu di JI-Expo Kemayoran, Senin (20/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Usai akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membuka peluang bagi organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk menjadi pemegang saham pada entitas syariah yang akan dibentuk melalui rencana spin-off BTN Syariah. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat permodalan sekaligus memperluas inklusi keuangan berbasis syariah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kalau tidak ada masalah, kita berencana meng-invite salah satu organisasi Islam yang cukup besar di Indonesia untuk memiliki saham,” kata Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu kepada wartawan di JI-Expo Kemayoran, Senin (20/1).
Sayangnya, Nixon tidak menjelaskan dengan detail ormas Islam yang akan memiliki saham BTN Syariah. Tapi ada dua ormas keagamaan yang besar dan memiliki jaringan luas di lingkungan umat Islam yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Susunan pengurus atau dewan direksi dan komisaris akan diumumkan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada 14 Maret 2025.
BTN resmi memulai proses akuisisi sebesar 100 persen saham bank umum syariah, PT Bank Victoria Syariah (BVIS) dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Ringkasan Rancangan Pengambilalihan yang telah diterbitkan kedua belah pihak ke publik di media massa, Senin (20/1), Victoria Investama merupakan pemegang saham mayoritas BVIS dengan kepemilikan 80,18 persen saham, disusul Bank Victoria International sebesar 19,80 persen, dan BHP Jakarta 0,0016 persen.
Sebelumnya BTN menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan para pihak pemegang saham BVIS di Jakarta, Rabu (15/1).
Melalui akuisisi tersebut, BTN akan menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100 persen dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh dalam BVIS dengan total nominal sebesar Rp 1,06 triliun. BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal yang telah disiapkan sesuai rencana bisnis bank.
Ilustrasi Gedung BTN. Foto: Dok. BTN
Nixon menyebut aksi korporasi BTN terhadap BVIS merupakan bagian dari rencana BTN untuk membentuk suatu bank umum syariah (BUS) melalui strategi anorganik.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan persetujuan atas rencana aksi akuisisi BVIS dari regulator, BTN akan memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, yakni BTN Syariah, dan mengintegrasikannya ke dalam BVIS menjadi sebuah BUS baru.
BTN, kata Nixon, menilai perkembangan perekonomian syariah di Indonesia perlu didukung dengan adanya pemain yang memiliki kekuatan daya saing atau competitive advantage dengan proposisi layanan perbankan dan keuangan komprehensif untuk sektor perumahan.
"Aksi korporasi ini akan mendukung pengembangan BTN Syariah untuk memenuhi posisi tersebut dan menjawab kebutuhan nasabah di pasar syariah. Kedua belah pihak, yakni BTN dan para pemegang saham Bank Victoria Syariah telah mencapai kesepakatan mutual untuk mendukung upaya tersebut,” ujar Nixon.