BTN Gelontorkan Rp 6 Triliun untuk Spin Off Unit Usaha Syariah

8 Juli 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon LP Napitupulu saat Paparan Kinerja Kuartal I 2024, Kamis (25/4/2024). Foto:  Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon LP Napitupulu saat Paparan Kinerja Kuartal I 2024, Kamis (25/4/2024). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon Napitupulu, menuturkan progres rencana spin off Unit Usaha Syariah (UUS).
ADVERTISEMENT
Spin off UUS masuk dalam rentang waktu tentatif aksi korporasi BTN yang akan dilakukan pada semester I 2025. Nixon mengatakan pihaknya akan menggelontorkan modal Rp 1,5 triliun hingga Rp 6 triliun untuk aksi korporasi ini.
"Kami juga sedang mempersiapkan spin of UUS Rp 1,5 sampai Rp 6 triliun total capitalnya," kata Nixon saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/7).
Nixon menjelaskan tujuan dari penggelontoran modal ini agar unit syariah BTN tidak jatuh ke dalam deretan usaha dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun atau buku 1 dan tetap pada buku 2 dengan usaha modal inti lebih dari Rp 1 triliun dan kurang dari Rp 5 triliun.
ADVERTISEMENT
"Supaya dia enggak turun ke buku 1, kita harapkan tetap di buku 2," jelas Nixon.
Spin off BTN Syariah ditargetkan akan selesai pada 2024, setelah mundur dari target sebelumnya pada 2023 karena masalah teknis.
Selain melakukan spin off unit syariah, Nixon juga menjelaskan sederet aksi korporasi yang akan dilakukan oleh BTN pada 2025.
"Untuk memperkuat permodalan karena kita punya aspirasi tahun depan, kita sudah baca visi misi pemerintahan 3 juta rumah, berarti kami juga kami harus mempersiapkan pemodalan tanpa meminta PMN (Penyertaan Modal Negara)," ujar Nixon.
Nixon mengungkapkan pihaknya juga tengah menyiapkan penerbitan obligasi subordinasi atau Junior Global Bonds (Tier 2 Capital) kurang lebih USD 300 juta dan penjualan Non Performing Loan atau NPL asset sales senilai Rp 1,5 triliun. Nixon berkaca pada keberhasilan BTN menjual NPL pada 2023 lalu yang mencapai angka Rp 1 triliun.
ADVERTISEMENT
"Tahun lalu kami berhasil menjual NPL dengan mekanisme aset sales hampir Rp 1 triliun, ini kita akan dorong lagi tahun depan Rp 1,5 triliun sehingga NPL BTN akan mendekati angka 2,5 persen di tahun depan," terang Nixon.
Untuk mendukung target 3 juta KPR pemerintah, Nixon mengatakan BTN akan menerbitkan reguler bonds sebesar Rp 5 triliun. Aksi korporasi ini diproyeksikan akan dilakukan pada semester II 2025.
Terakhir, BTN juga akan sekuritisasi KPR melalui PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang merupakan perusahaan pembiayaan sekunder perumahan pelat merah di bawah Kementerian Keuangan senilai Rp 1 triliun. Sama halnya dengan penerbitan reguler bonds, aksi korporasi ini juga diprediksi digelar pada semester II 2025.
"Kami juga akan menerbitkan reguler bonds sebesar Rp 5 triliun, kami sudah menghitungnya. Kemudian melakukan sekuritisasi KPR melalui SMF sebesar Rp 1 triliun," tutur Nixon.
ADVERTISEMENT