Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN melirik Muhammadiyah untuk menjadi salah satu pemilik saham BTN Syariah ke depannya. BTN sudah menjalin komunikasi dengan Muhammadiyah terkait hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, mengatakan peluang kerja sama itu masih dalam diskusi awal. Artinya, belum ada syarat yang harus dipenuhi Muhammadiyah untuk kesepakatan harga saham BTN.
“Memang dengan Muhammadiyah kita ada pembicaraan kerja sama bisnis, termasuk beberapa kemungkinan untuk kerja sama kepemilikan saham. Memang ini baru penjajakan awal, belum terlalu jauh,” ujar Nixon dalam konferensi pers Public Expose Live 2024, Selasa (27/8).
Dengan kemungkinan BTN Syariah menggandeng Muhammadiyah, Nixon memperkirakan potensi transaksi syariah semakin besar. Sebab, jaringan Muhammadiyah tersebar luas mulai dari sekolah, rumah sakit, hingga lembaga-lembaga pendidikan.
“Guru-gurunya kan juga mungkin enggak cuma ratusan ribu mungkin ada jutaan jumlah guru Muhammadiyah ya yang butuh juga KPR, dosen Muhammadiyah, pegawai rumah sakit Muhammadiyah. Itu kan KPR semua tuh mereka butuh rumah. Nah itu juga sangat besar potensinya,” jelas Nixon.
Nixon menyebut Muhammadiyah juga sudah menjalin kerja sama dengan BTN Syariah baik dari sisi transaksi maupun penempatan dana. Sehingga pembicaraan tersebut relatif lebih mudah terkait potensi kerja sama.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra mengatakan BTN membuka mitra untuk bisa kerja sama secara strategis. Calon mitra nantinya melihat kinerja Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
“Kami memilih mitra strategis juga. Kami melihat apa yang akan bisa mereka bawa untuk lebih mengembangkan bisnis dari BTN Syariah nantinya ke depan,” ujar Nofry.
Sebelumnya, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengakui kabar ingin membuat bank syariah benar, tapi belum dibahas secara serius. "Tidak salah, tapi secara organisatoris memang belum pernah dibahas secara serius," kata Anwar kepada kumparan, Selasa (16/7).