Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Kita lihat kinerja akan datang. Kalau RBB kita bisa capai, kita akan coba mengakselerasi peningkatan dividen payout ke angka 25 persen misalnya, tapi ini dengan melihat kondisi kinerja keuangan sampai dengan akhir tahun (2024),” ujar Nixon dalam konferensi pers RUPST di Menara BTN, Jakarta, Rabu (6/3).
Nixon menyebut pimpinan BTN memang sudah mencantumkan besaran dividen sebesar 20 persen sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB). BTN berupaya menjaga rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) atau CAR terjaga di kisaran 19-20 persen.
“Kalau dilihat dividen sekitar Rp 700 miliar, kurang lebih sekitar Rp 49 per lembar saham. Ini memang diskusi dengan pemegang saham di luar kantor BUMN memang sesuai RBB cantumkan 20 persen, kami juga konsultasi dengan OJK,” imbuhnya.
Pemberian dividen tahun buku 2023 sebesar 20 persen tetap akan dapat menjaga rasio permodalan perseroan pada tahun 2024 di atas persyaratan regulator. Nixon berharap dengan pembagian dividen ini para investor makin setia dengan saham BBTN.
ADVERTISEMENT
Dengan komposisi saham pemerintah sebesar 60 persen, perseroan akan menyetorkan dividen sebesar Rp 420,1 miliar ke rekening kas umum negara. Dividen untuk tahun buku 2023 dibayarkan secara proporsional kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal pencatatan.
Nixon menyebut nilai pembagian dividen tahun buku 2023 meningkat sekitar 15 persen dari total dividen tahun buku 2022 sekitar Rp 609 miliar. Pembagian dividen tahun buku 2023 merupakan komitmen perseroan untuk meningkatkan kontribusi kepada pemerintah, serta upaya perseroan untuk meningkatkan shareholders value kepada investor.