Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) meraup laba bersih Rp 1,6 triliun sepanjang 2020. Perolehan laba itu melesat enam kalo lipat atau 671 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Melihat kinerja yang fantastis di 2020, BTN pun menargetkan laba bersih tahun ini bakal tumbuh signifikan yakni mencapai Rp 2,5 triliun - Rp 2,8 triliun. Nilai tersebut naik sekitar 55 sampai 74 persen dari capaian kinerja unaudited perusahaan di 2020.
ADVERTISEMENT
“Kami juga berharap laba kami masih bisa tumbuh lagi menjadi Rp 2,5 triliun - Rp 2,8 triliun di 2021,” ujar Plt Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu dalam RDP dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (2/2).
Dengan target kinerja laba bersih tersebut, BTN pun menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan kredit di tahun ini mencapai kisaran 7 sampai 9 persen secara tahunan (year on year/YoY). Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) tahun ini juga diharapkan bisa bertumbuh di kisaran angka yang sama. Sementara untuk tingkat NPL diharapkan bisa berada di level 3,5 sampai 3,7 persen.
Seperti diketahui, sepanjang 2020 BTN mencatatkan kinerja laba yang membaik. Selain laba bersih, perseroan juga mencatat adanya pertumbuhan aset hingga 16,2 persen menjadi Rp 362,23 triliun pada 2020 sedangkan pada 2019 hanya sebesar Rp 311,77 triliun.
ADVERTISEMENT
Untuk kredit pembiayaan yang disalurkan BTN tercatat terjadi pertumbuhan 1,7 persen dari Rp 255,8 triliun pada 2019 menjadi Rp 260,12 triliun pada 2020.
Kemudian untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) di BTN tercatat tumbuh 23,8 persen dari Rp 225,4 triliun pada 2019 menjadi Rp 279,1 triliun pada 2020. Untuk Non Performing Loan (NPL) gross tercatat sebesar 4,24 persen, sedangkan NPL net 2,05 persen. BTN juga mengalami perbaikan rasio kredit terhadap pendanaan atau loan to deposit ratio (LDR) yakni berada di level 93,19 persen.