Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
BTN Targetkan Akuisisi Bank Victoria Syariah Rampung April 2025
9 Februari 2025 18:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Gedung Menara BTN. Foto: Dok. Bank BTN](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hvnmp78j1t210qa3zw1b2zje.jpg)
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN ) Nixon Napitupulu menargetkan proses akuisisi 100 persen saham bank umum syariah, PT Bank Victoria Syariah (BVIS), rampung April atau Mei 2025.
ADVERTISEMENT
Nixon menjelaskan, keputusan formal akuisisi BVIS akan disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN yang rencananya diselenggarakan Maret 2025 mendatang.
"Jadi nunggu habis RUPS diputuskan secara formal. Ada keputusan resmi kita diperkenankan akusisi. RUPS ini kan Maret akhir ya, jadi mungkin (realisasi akuisisi) antara April dan Mei 2025," ungkapnya saat ditemui di Istora Senayan, Minggu (9/2).
Nixon menjelaskan, setelah proses akuisisi rampung, maka BTN akan melakukan spin-off alias memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, yakni BTN Syariah, dan mengintegrasikannya ke dalam BVIS menjadi sebuah BUS baru.
Meski demikian, dia belum bisa membeberkan usulan nama BUS baru hasil penggabungan BTN Syariah dan BVIS, sebab seluruh proses akuisisi belum rampung.
"Setelah akuisisi kita spin-off. Jadi yang ada di BTN Syariah akan ditaruh ke sana. Nanti namanya kita ganti. Namanya juga kita mau ngusulin ke pemerintah," jelas Nixon.
ADVERTISEMENT
Nantinya, kata dia, BUS hasil penggabungan itu akan menjadi pemain perbankan syariah besar di Indonesia, menyusul eksistensi PT Bank Syariah Indonesia (BSI), dengan peran yang berbeda.
"Memang fokusnya BTN Syariah yang paling besar masih di perumahan dan ini jadi saling melengkapi dengan BSI juga budaya perbaikan layanan, karena kompetisi kan yang diuntungkan konsumen yang menyebabkan masing-masing akan terus memperbaiki kualitas layanan," pungkas Nixon.
Sebelumnya, BTN resmi memulai proses akuisisi sebesar 100 persen saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP).
Berdasarkan Ringkasan Rancangan Pengambilalihan yang telah diterbitkan kedua belah pihak ke publik di media massa, Senin (20/1), Victoria Investama merupakan pemegang saham mayoritas BVIS dengan kepemilikan 80,18 persen saham, disusul Bank Victoria International sebesar 19,80 persen, dan BHP Jakarta 0,0016 persen.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya BTN menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan para pihak pemegang saham BVIS di Jakarta, Rabu (15/1).
Melalui akuisisi tersebut, BTN akan menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100 persen dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh dalam BVIS dengan total nominal sebesar Rp 1,06 triliun. BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal yang telah disiapkan sesuai rencana bisnis bank.