BTN Targetkan Lepas Aset Unit Syariah ke BSI Juli 2023

27 Oktober 2022 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Petugas Bank Tabungan Negara (BTN) melayani warga saat Akad Massal Serentak KPR Bersubsidi BTN di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/7/2022). Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Petugas Bank Tabungan Negara (BTN) melayani warga saat Akad Massal Serentak KPR Bersubsidi BTN di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/7/2022). Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tengah melakukan proses due diligence untuk penyelidikan penilaian kinerja guna memenuhi standar baku yang ditetapkan. Batas akhir uji tuntas hingga transaksi untuk melepas Unit Usaha Syariah (UUS) atau BTN Syariah ini hingga Juli 2023.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu mengungkapkan, terdapat berbagai macam proses due diligence yang dilakukan antara BTN bersama Bank Syariah Indonesia (BSI). Mulai dari skema transaksi, due diligence test, divisi bisnis (CPP) untuk melakukan penilaian.
"Kita masih bersama BSI sedang melakukan proses due diligence masih di tengah jalan. Kami tetap mempertahankan tenggat waktu di mana transaksi ini paling lambat Juli tahun depan terkait dengan undang-undang," kata Nixon dalam konferensi pers RUPSLB Bank BTN, Selasa (18/10).
Penilaian due diligence tidak hanya melihat kredit saja, akan tetapi dari sisi loan at risk (LAR) yang lancar juga. Meski begitu, due diligence dari sisi dana menyasar human capital, infrastruktur, hingga network.

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 235,27 Miliar

Laba bersih BTN Syariah tumbuh positif pada kuartal III 2022 sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional. Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan, laba bersih UUS BTN tercatat melonjak 66 persen, dari Rp 141,74 miliar pada kuartal III 2021 menjadi Rp 235,27 miliar pada kuartal III 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan, laba bersih UUS BTN tercatat melonjak 66 persen, dari Rp 141,74 miliar pada kuartal III 2021 menjadi Rp 235,27 miliar pada kuartal III 2022.
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada kuartal III/2022, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 11 persen menjadi Rp 30,35 triliun dibandingkan akhir September 2022 sebesar Rp 27,35 triliun,” kata Haru dalam paparan kinerja di Menara BTN Jakarta, Kamis (27/10).
Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah mencapai Rp 31,05 triliun, tumbuh 11,2 persen dibandingkan akhir September 2022 sebesar Rp 27,92 triliun. Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 13,07 persen menjadi Rp41,29 triliun dibandingkan kuartal III 2021 sebesar Rp 36,51 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kita masih menunggu di akhir 2022 pembiayaan syariah kalau diambil oleh BSI. Syariah Banking potensinya besar, kalau ini tiba-tiba labanya meningkat, karena dikelola dengan benar,” sambungnya.
Apabila BTN Syariah diakuisisi oleh BSI, lanjut Haru, maka BTN akan menjalankan spin off sesuai undang-undang. Meski demikian, Haru menjamin aset BTN tak berkurang dengan adanya akuisisi tersebut.
“Aset tidak terpengaruh, karena kita berjalan masing-masing. Kita kembangkan bisnis di konvensional,” ujarnya.