BTN Targetkan Produk Reksa Dana Tumbuh 20 Persen di 2024

26 September 2024 16:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wealth Management Division Head BTN Meru Arumdalu dan Chief Retail Officer Syailendra, Capital Victor Teja dalam Media Briefing kerjasama strategis BTN dan Syailendra Capital di Jakarta, Kamis (26/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wealth Management Division Head BTN Meru Arumdalu dan Chief Retail Officer Syailendra, Capital Victor Teja dalam Media Briefing kerjasama strategis BTN dan Syailendra Capital di Jakarta, Kamis (26/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN menggandeng PT Syailendra Capital untuk memasarkan produk baru reksa dana pada aplikasi BTN Mobile.
ADVERTISEMENT
Wealth Management Division Head BTN Meru Arumdalu menuturkan, dengan kerja sama ini, maka kedua produk reksa dana milik Syailendra tersebut masuk ke dalam fitur reksa dana dalam aplikasi BTN Mobile. Adapun layanan reksa dana dalam aplikasi BTN Mobile baru saja dirilis BTN dua bulan yang lalu.
Meru menyebutkan dengan adanya kerja sama dengan Syailendra Capital ini, BTN berharap Asset Under Management (AUM) reksa dana BTN meningkat secara keseluruhan tumbuh menjadi 20 persen secara year on year (yoy).
Sementara nasabah BTN yang memiliki produk reksa dana meningkat jadi 15 persen dari posisi 10 persen secara yoy pada Semester I 2024.
“Khususnya BTN reksa dana, bisa tumbuh sebanyak 20 persen di tahun ini, dan jumlah nasabahnya dari yang sekitar 10 persen untuk Semester I (2024) bisa tumbuh menjadi 15 persen,” kata Meru dalam Media Briefing kerja sama strategis BTN dan Syailendra Capital di Jakarta, Kamis (26/9).
Gedung Menara BTN. Foto: Dok. Bank BTN
Adapun produk yang dikerjasamakan adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) untuk nasabah yang memiliki profil risiko moderat dan Syailendra MSCU Indonesia Value Index Fund (SMSCI) untuk nasabah yang memiliki profil risiko agresif.
ADVERTISEMENT
“Dengan kerja sama ini maka kedua produk reksa dana milik Syailendra tersebut masuk ke dalam fitur reksa dana dalam aplikasi BTN Mobile. Selain itu melalui fitur reksa dana dalam aplikasi BTN Mobile ini para nasabah juga bisa mendapatkan informasi terkini tentang reksa dana kemudahan dalam pembelian dan penjualan reksa dana serta memantau portofolio investasi secara real time,” terang Meru.
Gedung Menara BTN. Foto: Dok. Bank BTN
Chief Retail Officer Syailendra, Capital Victor Teja menuturkan pihaknya melihat potensi pasar yang besar untuk Reksadana di Indonesia saat ini. Viktor melihat adanya peningkatan total aset di pasar saham dan obligasi yang menunjukkan sinyal positif semakin banyaknya masyarakat yang tertarik dan sadar akan pentingnya investasi.
Dengan demikian, menurut dia, para pelaku industri keuangan, termasuk Syailendra dapat memanfaatkan kesempatan ini dan memberikan akses investasi yang aman.
ADVERTISEMENT
“Itulah yang mendasari kami untuk menyambut kolaborasi dengan salah satu bank yang paling dikenal oleh masyarakat yaitu BTN apalagi BTN baru saja meluncurkan fitur reksa dana di aplikasi BTN Mobile" tutur Viktor dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut Victor menjelaskan Syailendra SMSCI Kelas A merupakan reksa dana indeks yang dikelola untuk memperoleh hasil investasi menyerupai indeks MSCI Indonesia value.
Produk ini berisi saham-saham large cap (blue chip) atau saham berkapitalisasi besar yang undervalued atau murah sehingga berpotensi memberikan performa optimal dalam jangka panjang.
“Per 23 september 2024 selama 3 tahun terakhir SMSCI berhasil mencetak return sebesar 30,85 persen mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan yang berkinerja 26,58 persen pada periode yang sama,” imbuh Viktor.
ADVERTISEMENT
Sedangkan produk reksa dana SPTP menurut Viktor merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap atau RDPT dengan fokus mengalokasikan dana 80 persen sampai 100 persen pada obligasi pemerintah maupun korporasi.
“Per 23 september, selama 3 tahun terakhir, SPTP berhasil mencetak return sebesar 18,87 persen mengalahkan indeks reksa dana pendapatan tetap yang berkinerja 10,34 persen pada periode yang sama,” terang Viktor.