BTN Targetkan Rasio Kredit Bermasalah Turun ke 2,9 Persen di 2023

16 Februari 2023 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Paparan Kinerja 2022 BTN (Persero) Tbk, Menara BTN, Kamis (16/2/2023).  Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Paparan Kinerja 2022 BTN (Persero) Tbk, Menara BTN, Kamis (16/2/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) turun ke 2,9 persen di tahun ini. Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, pihaknya juga akan terus melakukan proses bisnis dan perbaikan terhadap kredit bermasalah di tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Target NPL di 2023 itu kalau sekarang kan 3,4 persen ya diupayakan bisa 2,9 persen. Pokoknya 3 (persen) lah maksimum di 2023," ujar Haru saat konferensi pers di Menara BTN, Jakarta, Kamis (16/2).
Selama tahun lalu, NPL gross Bank BTN mencapai 3,38 persen. Sementara rasio pencadangan (coverage ratio) Bank BTN pun tetap naik sebesar 1.383 bps yoy menjadi 155,65 persen per 31 Desember 2022. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank BTN mencapai sebesar 16,13 persen atau naik 233 bps per 31 Desember 2022.
Haru menuturkan, berbagai upaya yang dilakukan BTN mampu membuat sebagian kredit bermasalah tersebut kembali normal. Sementara untuk kredit yang tak juga membaik, BTN melakukan penyelesaian, salah satunya dengan penjualan aset.
ADVERTISEMENT
"Terhadap kredit yang sudah ada direstrukturisasi dengan adanya upaya tersebut maka NPL sebagian sudah bisa kembali menjadi normal dan performing dan tidak membaik dan kita lakukan penyelesaian penjualan aset dan komersial aset sales untuk aset bermasalah ke pihak ketiga," tambahnya.
BTN mencatat kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 8,53 persen yoy dari Rp 274,83 triliun menjadi Rp 298,28 triliun per 31 Desember 2022. Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis Bank BTN.
Secara total, KPR di Bank BTN tumbuh 9,23 persen yoy menjadi Rp 233,68 triliun per 31 Desember 2022. Di segmen ini, KPR Subsidi tumbuh 11,61 persen yoy menjadi Rp 145,86 triliun pada akhir 2022. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83 persen.
ADVERTISEMENT