BTN Tebar Dividen Rp 609 Miliar, 20 Persen dari Laba Bersih

16 Maret 2023 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Paparan Kinerja 2022 BTN (Persero) Tbk, Menara BTN, Kamis (16/2/2023).  Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Paparan Kinerja 2022 BTN (Persero) Tbk, Menara BTN, Kamis (16/2/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemegang saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyetujui sebesar Rp 609 miliar atau 20 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 dibagikan sebagai dividen. Dengan jumlah tersebut setiap pemegang saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 43,394 per lembar saham.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BTN yang baru, Nixon LP Napitupulu, mengatakan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2022 yang senilai Rp 3,04 triliun, pemegang saham menyetujui sebesar Rp 609 miliar atau 20 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 dibagikan sebagai dividen. Dengan jumlah tersebut setiap pemegang saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 43,39 per lembar saham.
“RUPST Bank BTN memutuskan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 akan dipergunakan sebesar 20 persen dibagikan sebagai dividen dan sebesar 80 persen ditetapkan sebagai laba ditahan,” ujar Nixon usai gelaran RUPST Bank BTN di Jakarta, Kamis (16/3).
Nixon menuturkan, tahun ini erseroan juga telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 8 persen-10 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 8 persen-10 persen, laba bersih ditargetkan naik pada kisaran 8 persen-10 persen serta NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,2 persen.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon Napitupulu di Menara BTN, Kamis (7/7/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menetapkan arah kebijakan umum yakni 'Perluasan Bisnis Berbasis Ekosistem Perumahan', di antaranya dengan mengoptimalkan kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR nonsubsidi melalui kerja sama developer, agen properti, mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial. Kemudian, meningkatkan kredit high yield (KRING, KAR, KUR) beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive.
Selanjutya, fokus pada penghimpunan DPK low cost dengan meningkatkan CASA pada segmen ritel dan institusi serta membangun kapabilitas untuk peningkatan CASA pada segmen wholesale banking.
Lalu, mengembangkan sumber pertumbuhan baru dengan mempercepat implementasi inisiatif digital banking dan digitalisasi proses secara masif yang mendukung pengembangan bisnis berbasis ekonomi perumahan.
Kemudian meningkatkan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management, digital banking, dan corporate. Dan terakhir, mempercepat penyelesaian kredit macet dan melanjutkan inisiatif penjualan aset (asset sales) secara bulk.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap kebijakan umum perseroan 2023 bisa semuanya dilaksanakan, sehingga kinerja keuangan bisa bertumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” pungkas Nixon.