Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Jauh sebelum adanya pandemi virus corona, Indonesia sudah beberapa kali mengalami krisis ekonomi. Namun, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan krisis yang dialami pada 1998, 2008, dan 2013 itu berbeda dengan saat ini.
ADVERTISEMENT
“Penyebabnya adalah krisis-krisis ekonomi tersebut (1998, 2008, 2013) disebabkan oleh krisis keuangan. Sedangkan kali ini krisis ekonominya disebabkan oleh krisis kesehatan,” kata Budi saat konferensi pers secara virtual, Rabu (29/7).
Untuk itu, langkah yang digunakan untuk mengatasi krisis ekonomi tahun 2020 ini berbeda dengan sebelumnya. Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini semua strategi terkait ekonomi harus mendukung program di bidang kesehatan juga.
“Program kesehatan diperlukan agar masyarakat kembali memiliki rasa aman, karena dengan memiliki rasa aman mereka akan kembali keluar, kontak fisik akan terjadi, dan aktivitas ekonomi akan berputar kembali,” ujar Budi.
Budi merasa masyarakat saat ini masih banyak yang belum berani keluar karena ancaman virus corona masih ada dan protokol kesehatan belum maksimal dijalankan. Tak heran, kondisi tersebut membuat aktivitas ekonomi tersendat.
ADVERTISEMENT
“Akibatnya semakin lama rasa aman ini terbangun kembali akan semakin banyak ruang fiskal yang harus kita pakai untuk menjembatani karena aktivitas ekonomi belum kembali,” ungkap Budi.
Budi memastikan bakal terus berupaya meningkatkan perekonomian dengan tetap berkoordinasi bersama Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Sehingga aktivitas ekonomi bisa berjalan dan penanganan kesehatan juga tetap maksimal.
“Jadi kami juga diingatkan oleh Pak Airlangga dan Pak Erick agar memastikan program-program kita di mana kita akan spending ratusan triliun di sini selain dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi tapi juga bisa dimanfaatkan untuk transformasi ekonomi yang sifatnya fundamental untuk masa yang akan datang,” tutur Budi.