Budi Gunadi Sadikin Pamer Aset BUMN ke Investor AS: Lebih Banyak dari Temasek!

11 Desember 2020 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin di Kementerian BUMN. Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin di Kementerian BUMN. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini menaungi 140 perusahaan, belum termasuk anak, cucu dan cicit perusahaan yang jumlahnya juga tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Di hadapan para investor Amerika Serikat, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan total aset dan pendapatan perusahaan BUMN Indonesia sangat besar, bahkan lebih besar ketimbang aset pemerintah Indonesia.
"Total aset BUMN mencapai Rp 8.400 triliun. Sehingga jumlah itu lebih besar dari aset milik pemerintah. Sedangkan total pendapatan BUMN sebesar Rp 2.400 triliun, hampir sama dengan pendapatan pemerintah," ujar Budi dalam The 8th Annual US-Indonesia Investment Summit, Jumat (11/12).
Menurut Budi, BUMN bisa sangat kaya raya karena mengelola sejumlah aset penting, mulai dari industri berskala besar seperti penerbangan, perhotelan, energi, hingga warisan dunia seperti Candi Borobudur.
"BUMN ini berkiprah di beberapa industri seperti migas, energi, listrik, maskapai penerbangan, hotel, dan yang mungkin anda belum tahu kami juga memiliki candi seperti Borobudur yang dikelola dan dimiliki oleh BUMN," ujarnya.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Dengan aset sebanyak itu, Budi juga yakin bahwa aset BUMN Indonesia sejatinya jauh lebih besar ketimbang aset Pengelolaan Dana Abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) di negara lain.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut Budi, jika semua perusahaan BUMN melantai di bursa, maka valuasi dari perusahaan pelat merah tersebut bisa mengalahkan holding perusahaan sebesar Temasek milik Singapura.
"Jika perusahaan milik negara ini IPO dan ditawarkan dengan harga jual kelipatan dua, maka secara teoritis akan mendapatkan nilai pasar sebesar Rp 4.800 triliun atau dengan nilai tukar saat ini sekitar USD 380 miliar. Jadi sebenarnya sedikit lebih besar dari Temasek,” ujarnya.
Per 31 Desember 2018, total aset BUMN telah menembus angka Rp 8.092 triliun, naik Rp 882 triliun dari capaian 2017 yang tercatat sebesar Rp 7.210 triliun.
Adapun total laba BUMN tercatat Rp 188 triliun pada 2018, naik dari Rp 186 triliun pada 2017. Sementara total belanja negara di APBN 2020 mencapai Rp 2.739 triliun dan pendapatan negara mencapai Rp 1.699 triliun.
ADVERTISEMENT