Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Budi Karya Jadi Menteri PUPR Ad Interim Gantikan Pak Bas
7 Februari 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR ) Basuki Hadimuljono atau Pak Bas tidak ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian jalan tol di gerbang Tol Lima Puluh, Kecamatan Lima Puluh, Sumatera Utara hari ini, Rabu (7/2). Di sana, Jokowi meresmikan Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura dan Tol Indrapura-Kisaran di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S. Atmadijaja menjelaskan alasan Basuki tidak bisa mendampingi Jokowi karena dirinya diberi tugas kunjungan ke luar negeri menghadiri 5th Mediterranean Water Forum di Tunisia . Sebagai gantinya, yang mendampingi Jokowi adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Endra menjelaskan, Budi Karya Sumadi diberikan mandat untuk menjadi Menteri PUPR Ad Interimdan, ketika Basuki diberi tugas Jokowi ke luar negeri
"Menteri Basuki, beliau menjalankan tugas dan mendapat izin Bapak Presiden untuk menghadiri acara 5th Mediterranean Water Forum di Tunisia, sebagai rangkaian dari persiapan 10th World Water Forum pada Mei 2024 yang akan datang di Bali, Indonesia," kata Endra kepada kumparan, Rabu (7/2).
Dari Kementerian PUPR sendiri yang hadir mendampingi Jokowi meresmikan tol adalah Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian.
ADVERTISEMENT
"Oleh karenanya beliau diwakili oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selaku Menteri PUPR Ad Interim dan Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian," sambungnya.
Selain absennya Basuki di peresmian tol yang dilakukan Jokowi hari ini, yang menarik lagi adalah kehadiran Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid di acara peresmian. Padahal, dalam acara peresmian infrastruktur biasanya yang diundang hadir adalah pimpinan atau anggota dari Komisi V DPR. Komisi V DPR merupakan mitra kerja Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan.
"Menteri Perhubungan, Ketua Komisi I DPR RI, Gubernur Provinsi Sumatera Utara beserta Bupati Batubara, Bupati Simalungun, Bupati Asahan, Wali Kota Tebing Tinggi," kata Jokowi menyapa satu per satu pejabat dari pusat dan daerah yang diundang hadir.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Meutya Hafid merupakan anggota DPR Fraksi Golkar dengan Dapil Sumatera Utara I. Dapil Sumatera Utara I meliputi Deli Serdang, Serdang Bedagai, Medan, dan Tebing Tinggi.
Kehadiran Meutya Hafid menarik perhatian karena Meutya adalah kader Golkar yang mendukung paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, Prabowo dijadwalkan akan menghadiri kampanye akbar yang akan digelar siang nanti di Medan.
Sebelumnya santer kabar Basuki akan mundur dari kabinet Jokowi. Kabar pengunduran diri itu disinggung oleh Ekonom Senior INDEF Faisal Basri.
Isu tersebut kemudian ditanggapi Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohamad Zainal Fatah, yang mengaku belum tahu kabar Basuki akan mundur. Menurutnya, kabar tersebut merupakan isu yang terjadi di tahun politik.
ADVERTISEMENT
“Belum tahu, saya juga belum ketemu pak menteri. Ini barusan (tahu Basuki dibujuk mundur) dengan dari sampean, biasa saja ini tahun politik,” ujar Zainal saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Kamis (18/1).
Zainal memastikan Menteri PUPR menyelesaikan tugas PUPR yang sedang diamanatkan. Ia belum bertemu dengan Basuki belakangan ini dan tidak mendengar Basuki akan mundur.
“Enggak ada, saya belum pernah dengar dari pak menteri. Enggak tahu, pokoknya kita komitmen jalanin yang di APBN,” imbuhnya.
Zainal juga enggan berkomentar terkait isu Basuki disebut akan mundur karena kecewa dengan Presiden Jokowi. Isu Basuki siap mundur awalnya diungkap Ekonom Senior INDEF Faisal Basri di acara Political Economic Outlook 2024 pada Sabtu (13/1).
"Nah, ayo kita sama-sama membujuk Sri Mulyani, (Menteri PUPR) Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya akan dahsyat secara moral. Saya dengan Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," kata Faisal Basri.
ADVERTISEMENT
Faisal menilai, Jokowi tidak pantas melanjutkan kepemimpinan nasional dengan mendorong Prabowo sebagai capres dan berpasangan dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.