Buka Audit BPKP, Luhut Ungkap Bandara Hantu hingga Dana Stunting Disalahgunakan

2 Desember 2024 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) mengikuti pelantikan menteri dan kepala lembaga tinggi negara Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) mengikuti pelantikan menteri dan kepala lembaga tinggi negara Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
ADVERTISEMENT
Ini merupakan laporan yang diminta Luhut ke BPKP saat dirinya masih menjabat Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi. Hasil laporan itu, kata Luhut, mengungkap banyaknya perencanaan pembangunan yang tidak bagus.
"Banyak perencanaan yang tidak bagus, sehingga eksekusi tidak bagus. Misal kita bangun airport, airport kita bangun jadi ghost airport, atau kita bangun airport itu terlalu besar, atau kita bangun jalan itu enggak benar," ujar Luhut dalam sambutannya di Lembaga Administrasi Negara, Senin (2/12).
Ia meminta agar ke depan semua pembangunan harus melewati penelitian yang benar-benar matang sebelum dieksekusi.
"Kita bikin pelabuhan, jalan tidak ada berpuluh tahun, enggak dipakai, karena dibangun aja hanya supaya keluar uang," lanjutnya.
Selain perencanaan pembangunan, Luhut juga menyinggung soal penggunaan anggaran yang tidak tepat. Ia mencontohkan salah satunya untuk program stunting.
ADVERTISEMENT
"Ini saya kira contoh program stunting juga kita lihat banyak dana stunting itu pada hal-hal yang ndak perlu. Ini hasil audit BPKP, untuk apa, harus dibuang itu. Banyak penghematan di republik ini yang bisa kita lakukan," ujarnya.
Soal dana stunting ini sebelumnya juga pernah disinggung Jokowi saat masih menjabat presiden.
"Ini cara penganggarannya saja sudah banyak yang enggak bener. Contoh ada anggaran stunting. Rp 10 miliar. Coba cek, lihat betul. Untuk apa Rp 10 miliar itu? Jangan membayangkan nanti dibelikan telur, dibelikan susu, dibelikan protein, dibelikan sayuran Rp 10 miliar. Coba dilihat detail," kata Jokowi dalam sambutannya di pembukaan Rakornas Wasin 2023 di Kantor BPKP, Jakarta pada Juni 2023.
ADVERTISEMENT