Bukan Bisnis Sejenis, Ini Alasan Tokopedia Merger dengan Gojek

15 Juni 2021 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo GoTo. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo GoTo. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Gojek dan Tokopedia telah resmi mengumumkan langkah merger. Perusahaan gabungan kedua startup tersebut bernama GoTo Group. Bergabungnya dua startup ini kemudian menciptakan integrasi ekosistem yang lengkap antara logistik, jasa keuangan dan e-commerce.
ADVERTISEMENT
Menariknya, kedua perusahaan yang bergabung ini justru memiliki latar belakang bisnis yang berbeda, meskipun sama-sama sebagai perusahaan teknologi. Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan ada alasan khusus di balik lahirnya GoTo.
“Kebanyakan bisnis yang bergabung biasanya konsolidasi. Bisnis yang sama mencari bisnis serupa terus bergabung menjadi satu. Artinya konsolidasi pasar untuk mencari efisiensi. Menariknya nih Gojek dan Tokopedia enggak melihat dunia seperti itu. Gojek dan Tokopedia sangat berbeda. Kita justru saling melengkapi,” ujar William dalam Podcast Close The Door, Selasa (15/6).
William mengatakan kedua perusahaan yang identik dengan warna hijau ini lahir dari sebuah kondisi yang sama, yaitu karena melihat adanya permasalahan di kehidupan masyarakat. Lantas menurutnya baik Tokopedia dan Gojek sama-sama menawarkan sebuah solusi untuk masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kita lahir dengan melihat masalah lalu menciptakan solusi. Dan solusi itu ternyata diterima masyarakat dan mendapat kepercayaan masyarakat,” ujarnya.
William Tanuwijaya. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
William merinci saat ini Gojek memiliki mitra driver lebih dari 2 juta. Sementara Tokopedia juga memiliki mitra UMKM berjumlah lebih dari 10 juta. Keduanya sama-sama miliki akses ke 100 juta masyarakat Indonesia yang menggunakan dua platform tersebut.
Dari sisi ekonomi, Tokopedia dan Gojek masing-masing menyumbang 1 persen terhadap perekonomian nasional. Artinya dengan bergabung maka GoTo berkontribusi sebesar 2 persen untuk perekonomian Indonesia.
“Kita berharap kita bener-bener menjadi the go to ecosystem. Berharap visi misi kita bisa satu tambah satu enggak jadi dua. Tapi tambah besar,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut William juga menyatakan bahwa GoTo tengah dipersiapkan untuk segera melantai di pasar modal. Meski tak menyebut secara rinci, namun William memastikan hal tersebut akan direalisasikan tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Pasti iya (IPO). Itu mimpi besar, cita-cita yang harus terwujud. Kita terus bekerja keras harapannya bisa tahun ini,” tandasnya.