Bukan Cuma Meta, 10 Perusahaan Teknologi Dunia Ini Juga PHK Massal

10 November 2022 10:48 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Netflix. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Netflix. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi dunia ramai-ramai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal tahun ini. Alasannya beragam mulai dari arus kas terganggu karena bakar duit hingga pendapatan turun.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada satu kesamaan yang mengharuskan para bos perusahaan teknologi melakukan perampingan pekerja yaitu sikap perusahaan merespons ketidakpastian ekonomi global.
Terbaru, Meta yang merupakan induk usaha Facebook memecat 11.000 orang atau 13 persen dari total karyawannya, Rabu (9/11). Sang CEO, Mark Zuckerberg, mengaku salah dan meminta maaf karena keputusan tersebut tak bisa dihindari.
PHK dilakukan di seluruh departemen di Meta, dengan beberapa divisi seperti rekrutmen terdampak lebih besar dibandingkan yang lain.
Dikutip dari CNBC International, Kamis (10/11), bisnis Meta tergerus oleh derasnya persaingan platform media sosial seperti TikTok. Kondisi ini membuat pendapatan iklan mereka tergerus. Selain itu keputusan perusahaan bakar uang saat masuk ke bisnis metaverse ternyata bikin kas boncos.
CEO Meta, Mark Zuckerberg. Foto: Chris Delmas/AFP
Divisi Reality Labs Meta misalnya, telah kehilangan USD 9,4 miliar tahun ini karena bakar uang untuk masuk ke metaverse, yang dilakukan Zuckerberg.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah surat kepada karyawan, Zuckerberg mengatakan mereka yang kehilangan pekerjaan akan menerima gaji 16 minggu ditambah dua minggu tambahan untuk setiap tahun kerja. Meta akan menanggung asuransi kesehatan selama enam bulan.
Tak hanya Meta, ada 10 perusahaan teknologi kelas kakap yang juga babak belur hingga harus lakukan PHK. Berikut daftarnya:

Twitter PHK 3.700 Karyawan

Sebelum Meta, Twitter lebih dulu PHK karyawan. Ada 3.700 orang yang kehilangan pekerjaan setelah Elon Musk membeli saham mayoritas Twitter USD 44 miliar akhir bulan lalu.
Jumlah karyawan yang dipangkas Musk setara hampir setengah staf. Dalam sebuah unggahan pada 4 November, Musk mengatakan tidak ada pilihan selain memberhentikan karyawan dengan tawaran pesangon tiga bulan.
Elon Musk terlihat melalui logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Musk mengatakan PHK terjadi karena Twitter kehilangan lebih dari USD 4 juta per hari. Pada kuartal II 2022, pendapatan Twitter turun 1 persen dari tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT

Lyft PHK 700 Pekerja

Lyft mengumumkan minggu lalu telah PHK 700 karyawan atau sekitar 13 persen dari total pekerjanya. Dalam sebuah surat kepada karyawan, CEO Logan Green dan Presiden John Zimmer menyebut alasan mereka karena kemungkinan resesi ekonomi tahun depan dan meningkatnya biaya asuransi perjalanan.
Untuk pekerja yang diberhentikan, perusahaan ride-hailing ini menjanjikan 10 minggu gaji, benefit asuransi kesehatan bisa dipakai hingga akhir April 2023, hingga memberikan rekomendasi ke perusahaan lain. Pekerja yang sudah empat tahun di sana mendapatkan tambahan gaji selama satu bulan.

Stripe PHK 1.100 Pekerja

Perusahaan pembayaran digital, Stripe, PHK 14 persen karyawannya atu sekitar 1.100 karyawan pekan lalu. CEO Patrick Collison menulis dalam sebuah memo kepada staf bahwa PHK harus dilakukan di tengah meroketnya inflasi, kekhawatiran resesi ekonomi, suku bunga tinggi, hingga krisis energi.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini membuat investor lebih selektif menyuntikkan modal, memaksa perusahaan memperketat pengeluaran. Valuasi perusahaan pada Juli lalu USD 74 miliar, anjlok dari tahun lalu USD 95 miliar.
Manajemen mengatakan akan membayar pesangon selama 14 minggu untuk semua karyawan yang kena PHK dan lebih banyak lagi untuk mereka yang memiliki masa kerja lebih lama. Pekerja yang kena PHK juga akan mendapatkan uang tunai dari polis asuransi dan kesehatan yang selama ini ditanggung perusahaaan. Nilainya enam bulan premi.

Coinbase PHK 1.100 Pekerja

Pada Juni lalu, Coinbase mengumumkan PHK 18 persen dari pekerjaan penuh waktu, yang berarti pengurangan karyawan sekitar 1.100 orang.
Ilustrasi Kripto. Foto: Shutterstock
CEO Brian Armstrong mengatakan ancaman resesi jadi salah satu alasan kuat perusahaan melakukan PHK. Apalagi saat ini pasar kripto tengah bergejolak. Coinbase telah kehilangan lebih dari 80 persen asetnya tahun ini seiring dengan anjloknya uang kripto.
ADVERTISEMENT
Mereka yang diberhentikan menerima minimal 14 minggu pesangon ditambah 2 minggu tambahan untuk setiap tahun kerja lebih dari satu tahun. Mereka juga ditawari empat bulan asuransi kesehatan COBRA di AS dan empat bulan dukungan kesehatan mental secara global.
Shopify PHK 1.000 Pekerja
Pada Juli lalu, Shopify mengumumkan telah memberhentikan 1.000 pekerja. Jumlah ini setara dengan 10 persen dari karyawan globalnya.
Dalam memo kepada staf, CEO Tobi Lutke mengakui dia telah salah menilai berapa lama ledakan e-commerce yang didorong oleh pandemi akan berlangsung, dan mengatakan perusahaan sedang dilanda kemunduran yang lebih luas dalam pengeluaran online. Harga saham perusahaan anjlok 78 persen tahun ii.
Shopify mengatakan karyawan yang diberhentikan akan menerima pesangon 16 minggu, ditambah satu minggu untuk setiap tahun masa kerja di perusahaan.
ADVERTISEMENT

Netflix PHK 450 Pekerja

Netflix mengumumkan dua kali PHK tahun ini. Pertama, pada Mei lalu ada 150 orang diberhentikan setelah perusahaan melaporkan adanya penurunan jumlah pelanggan yang tajam untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Ilustrasi netflix. Foto: Daniel Avram/Shutterstock
Pengumuman PHK kedua dilakukan sebulan setelahnya. Ada 300 orang yang di-PHK. Lagi-lagi karena pendapatan mereka anjlok dibarengi dengan saham merosot 58 persen tahun ini.
"Sementara kami terus berinvestasi secara signifikan dalam bisnis ini. Kami melakukan penyesuaian jumlah pekerja karena biaya operasional perusahaan naik, sementara pendapatan turun," demikian karena perusahaan.

Microsoft PHK Nyaris 1.000 Pekerja

Pada Oktober, Microsoft mengkonfirmasi telah PHK 1 persen atau nyaris 1.000 karyawannya. PHK dilakukan usai perusahaan melaporkan pendapatan anjlok pada kuartal III 2022, terendah dalam lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT

Snap PHK Lebih dari 1.000 Pekerja

Pada akhir Agustus, Snap mengumumkan telah memberhentikan 20 persen dari tenaga kerjanya, setara dengan lebih dari 1.000 karyawan.
CEO Evan Spiegel mengatakan kepada karyawan dalam sebuah memo bahwa perusahaan perlu merestrukturisasi bisnisnya untuk menghadapi tantangan keuangan. Dia mengatakan tingkat pertumbuhan pendapatan secara tahunan jauh dari target awal. Hanya 8 persen. Valuasi perusahaan juga anjlok 80 persen.
Logo Snap, induk perusahaan Snapchat. Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Robinhood PHK 31 Persen Stafnya

Perusahaan pialang ritel Robinhood memangkas 23 persen stafnya pada Agustus. Ini merupakan kali kedua, setelah pada April lalu mereka juga PHK 9 persen karyawannya.
CEO Vlad Tenev menyebut ketidakpastian ekonomi global dan meroketnya inflasi menjadi alasan perusahaan lakukan PHK. Sebab pasar uang kripto ikut babak belur.

Chime PHK 160 Pekerja

Awal bulan ini, perusahaan fintech Chime PHK 12 persen karyawannya atau sekitar 160 orang. Seorang juru bicara Chime mengatakan kepada CNBC bahwa langkah ini terpaksa diambil untuk memperkuat struktur modal perusahaan.
ADVERTISEMENT

Tesla PHK 10 Persen Pekerja

Seorang wanita protes dan menginjak mobil Tesla di pameran. Foto: dok. ShanghaiEye
Pada Juni lalu, Tesla juga PHK 10 persen karyawannya. Alasan Elon Musk karena mereka kelebihan jumlah pekerja. Kabar PHK ini kembali ramai diperbincangkan ketika Musk memerintahkan semua karyawan untuk kembali ke kantor dan bekerja selama 40 jam seminggu atau kena PHK.
"Tesla akan mengurangi jumlah pegawai yang digaji sebesar 10 persen karena kami telah kelebihan staf di banyak bidang," tulis Musk.