Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Pada tahun depan, Indonesia mulai memberlakukan kebijakan bayar tol tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Hal itu diumumkan oleh Kementerian PUPR.
ADVERTISEMENT
Perusahaan asal Hungaria, Roatex, yang ditunjuk Pemerintah untuk menjalankan kebijakan MLFF usai memenangkan tender.
Dalam menjalankan kebijakan MLFF, Roatex menggunakan Global Navigation Satelite System (GNSS), yang diyakini merupakan teknologi mutakhir karena bisa dikembangkan untuk berbagai kepentingan.
Chief Operating Officer (COO) Roatex, Andras Szabo menjelaskan, berbagai negara di Eropa sudah menjalankan teknologi GNSS dalam menerapkan MLFF.
“Negara-negara di Eropa sudah menggunakan sistem GNSS, di antaranya Slowakia, Jerman, Ceko, Rusia dan Belgia,” bebernya saat ditemui di Restoran Queens Head Kemang, Jakarta, Sabtu (30/1).
Selain itu, negara benua lain seperti Singapura hingga Australia juga telah menerapkan system tersebut. Dia menyebut, sejauh ini GNSS lebih unggul ketimbang sistem MLFF lain.
Andras pun menjelaskan saat GNSS diberlakukan dalam sistem MLFF, berbagai fitur bisa dijadikan 1 dalam sebuah aplikasi. Misalnya seperti pembayaran tol lintas mitra, integrasi e-wallet, hingga seluruh proses bisa dijalankan secara online.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Chief Representative Roatex, Musfihin Dahlan menambahkan, pembangunan sistem MLFF di Indonesia bakal dimulai pertengahan tahun ini.
“Kalau (pengerjaannya) satu tahun, diharapkan pada pertengahan tahun depan konstruksi sistem tol MLFF ini sudah harus selesai semua," ujar katanya.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.