Bukan Kejar Keuntungan, CEO Grab Holdings Ungkap Alasan Restrukturisasi

21 Juni 2023 20:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grab Holding lakukan restrukturisasi organisasi demi fokus ke bisnis jangka panjang. Foto: Grab
zoom-in-whitePerbesar
Grab Holding lakukan restrukturisasi organisasi demi fokus ke bisnis jangka panjang. Foto: Grab
Melalui surat yang diterbitkan perusahaan pada 21 Juni 2023, CEO Grab, Anthony Tan, menyampaikan informasi mengenai restrukturisasi organisasi yang berdampak pada karyawan. Anthony menegaskan bahwa perampingan ini bukan merupakan jalan pintas bagi perusahaan menuju profitabilitas.
“Teman-teman Grabbers, hari ini saya harus menyampaikan berita yang sulit. Kita akan berpisah dengan lebih dari 1.000 Grabbers. Saya paham bahwa ini adalah keputusan yang sulit diterima. Untuk ini, saya mengambil tanggung jawab sepenuhnya, dan karenanya izinkan saya untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana kita sampai pada titik ini,” ungkap Anthony dikutip dari surat resmi yang diedarkan Grab.
Ia pun menjelaskan beberapa hal yang memicu keputusan tersebut. Pertama, adanya berbagai tuntutan di masa depan, sehingga Grab berupaya meningkatkan operasional dan efisiensi platform. Fokus Grab saat ini adalah menghadapi perubahan yang terjadi begitu cepat.
Apalagi dengan adanya teknologi seperti Generative AI yang terus berevolusi dan berdampak besar terhadap perusahaan. Salah satunya meningkatnya biaya modal yang berdampak langsung terhadap lanskap persaingan.
“Selama dua tahun terakhir ini kita konsisten mengelola biaya di semua area operasional dan dalam meningkatkan efisiensi platform. Sebagai hasilnya, pendapatan kita meningkat setiap kuartal sejak kuartal pertama 2022. Dengan atau tanpa perampingan ini, kita sudah berada di jalur tepat untuk mencapai titik impas (breakeven) Group Adjusted EBITDA tahun ini,” ujarnya.
“Namun meskipun penting, batu loncatan profitabilitas kita hanya merupakan satu langkah dalam perjalanan yang lebih panjang. Fokus kita adalah jalan yang ada di depan. Kita harus bisa beradaptasi di mana pun kita berada. Perubahan tak pernah terjadi secepat sekarang. Teknologi seperti Generative AI terus berevolusi dengan luar biasa cepat,” sambung Anthony.
CEO dan pendiri Grab, Anthony Tan. Foto: Zahrina Yustisia/kumparan
Demi mengoptimalkan peluang-peluang secara efektif, Grab pun harus memadukan skala yang dimiliki dengan eksekusi yang gesit, serta penyediaan layanan dengan biaya yang seefisien mungkin.
Tujuannya, agar perusahaan dapat secara berkelanjutan menyediakan layanan yang semakin terjangkau, memperluas penetrasi pasar, dan melayani mitra pengemudi serta merchant dengan lebih baik.
Oleh karena itu, selama setahun terakhir ini Grab terus mempertajam fokusnya. Anthony yakin bahwa perubahan mendasar di model operasional dan struktur pembiayaan dibutuhkan untuk dapat tetap kompetitif dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Reorganisasi juga menjadi langkah strategis untuk dapat bergerak lebih cepat, bekerja lebih cerdas, dan melakukan pemerataan ulang semua sumber daya di portfolio, sejalan dengan strategi jangka panjang kita. Restrukturisasi akhirnya muncul sebagai langkah yang berat namun mutlak, untuk menempatkan Grab di jalur yang tepat menuju masa depan dengan jangka yang lebih panjang.
Anthony memahami bahwa penjelasan tersebut tidak lantas mengurangi kekhawatiran para karyawan yang terdampak. Perusahaan pun berusaha sebaik mungkin untuk mengurangi beban para karyawan terdampak dengan dukungan finansial, profesional, dan juga medis sebagai berikut.
1. Pembayaran tunjangan pengakhiran hubungan kerja berdasarkan hitungan jumlah yang lebih besar, di antara setengah bulan gaji untuk setiap 6 bulan masa kerja yang telah diselesaikan, atau berdasarkan pedoman perundangan lokal.
2. Pembayaran goodwill berupa bonus/insentif dan/atau ekuitas (saham) yang seharusnya didapat akan tetap diberikan.
3. Pencairan cuti tahunan yang belum digunakan serta GrabFlex yang belum terpakai.
4. Perpanjangan Asuransi Kesehatan dengan cakupan penuh berlaku sampai akhir tahun, sesuai dengan ketentuan dan syarat perusahaan asuransi setempat.
5. Pencairan cuti hamil/melahirkan terhitung sejak tanggal terakhir bekerja bagi personel wanita yang sedang hamil atau pria dengan istri yang sedang hamil.
6. Bonus bagi Grabbers yang perannya dibutuhkan selama masa transisi.
7. Dukungan Keberlanjutan Individu dan Dukungan Transisi Karier berupa 1 tahun LinkedIn Premium untuk berjejaring, peluang karier dan talent directory, 1 tahun akses LinkedIn Learning untuk pengembangan individu, serta dukungan berupa sesi pembinaan transisi karier dengan profesional berpengalaman.
8. Dukungan psikologis berupa perpanjangan akses Grabber Assistance Programme hingga akhir tahun ini.
9. Dukungan repatriasi bagi Grabbers yang memiliki izin kerja di negara lain.
10. Opsi untuk memiliki laptop yang sebelumnya digunakan oleh Grabbers terkait.
Grab Holding lakukan restrukturisasi organisasi demi fokus ke bisnis jangka panjang. Foto: Grab
Perubahan merupakan hal yang sangat sulit dilakukan dan keputusan berat ini diambil oleh jajaran kepemimpinan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian. Fokus utama Grab saat ini adalah membantu karyawan yang terdampak selama masa transisi ini dan berkomitmen untuk memberikan berbagai dukungan serta bantuan untuk melalui masa ini.
Anthony pun mengucapkan terima kasih atas kontribusi karyawan Grab hingga saat ini menjadi perusahaan layanan transportasi dan pengiriman makanan terkemuka di Asia Tenggara.
“Mengetahui bahwa ini adalah langkah yang harus diambil tidak menghapus kesedihan yang saya rasakan. Bagi Grabbers yang akan berpisah dengan kita, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas waktu dan kontribusi yang telah Anda berikan, dan untuk semua dampak positif yang telah Anda ukir bagi misi kita bersama. Selamanya saya akan menghargai seluruh kontribusi yang Anda berikan, dan mengenang kebersamaan kita sebagai rekan satu tim,” tutup Anthony.