Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bukit Asam (PTBA) Cetak Laba Bersih Rp 3,23 Triliun di Kuartal III 2024
30 Oktober 2024 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary PTBA , Niko Chandra, mengatakan pada periode tersebut, pendapatan perseroan meningkat 11 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 30,66 triliun. Total aset perusahaan per 30 September 2024 sebesar Rp 40,15 triliun.
"Pencapaian tersebut tak lepas dari kinerja operasional perseroan yang tumbuh positif pada triwulan III 2024," katanya melalui keterangan resmi, Rabu (30/10).
Niko mencatat total penjualan batu bara PTBA pada Januari-September tahun ini mencapai 31,28 juta ton, naik 16 persen secara tahunan.
Selain itu, ekspor batu bara PTBA pada periode ini sebesar 14,29 juta ton, atau naik 27 persen secara tahunan. Sebagai pembanding, penjualan ekspor pada periode yang sama tahun lalu sebesar 11,25 juta ton.
Sementara itu, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) batu bara PTBA sebesar 16,98 juta ton, tumbuh 8 persen dibandingkan dengan kuartal III 2023 yang sebesar 15,76 juta ton.
ADVERTISEMENT
Adapun sampai dengan September 2024, produksi batu bara PTBA mencapai 32,97 juta ton atau tumbuh 3 persen secara tahunan. Realisasi angkutan dengan kereta api 26,42 juta ton, meningkat 11 persen secara tahunan.
Niko menuturkan, kinerja tersebut dapat dicapai PTBA meski terdapat berbagai tantangan, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar.
Dia menyebutkan, rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 14 persen secara tahunan dari USD 86,32 per ton hingga kuartal III 2023 menjadi USD 74,59 per ton sampai dengan kuartal III 2024.
Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 28 persen secara tahunan menjadi USD 133,89 per ton sampai dengan kuartal III 2024, dari USD 185,45 per ton hingga kuartal III 2023.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik," tutur Niko.
Selain itu, lanjut dia, perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal. Hal ini tercermin dari penurunan cash cost per ton secara tahunan dari Rp 853 ribu menjadi Rp 835 ribu.
"Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA," kata Niko.