Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Bullion Bank Jadi Game Changer, Hartadinata Optimistis Genjot Penjualan Emas
12 Maret 2025 18:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam ekosistem bullion bank atau bank emas. Dengan kapasitas produksi yang besar dan jaringan distribusi luas, HRTA optimistis dapat menangkap peluang dari permintaan emas yang meningkat, terutama dari sektor institusi keuangan.
ADVERTISEMENT
Direktur Investor Relation PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) Thendra Crisnanda menyebut Indonesia salah satu produsen emas terbesar di dunia, dengan produksi tahunan mencapai lebih dari 130 ton dan total cadangan emas sebesar 2.600 ton.
Sayangnya, selama ini Indonesia lebih banyak mengekspor emas dalam bentuk dore, yaitu bahan mentah dengan kandungan emas di bawah 20 persen. Ironisnya, Indonesia kemudian mengimpor emas dalam bentuk bullion dengan nilai sekitar USD 2 miliar per tahun.
“Kita ini mengekspor bahan mentah, tapi mengimpor barang jadi. Ini menjadi urgensi yang bisa diselesaikan lewat ekosistem bullion bank di Indonesia,” kata Thendra dalam media gathering di Hotel Mulia, Rabu (12/3).
Selain itu, dalam tiga tahun terakhir, pola konsumsi emas global mengalami pergeseran. Jika sebelumnya pembeli utama adalah industri dan ritel, kini bank sentral di berbagai negara menjadi pembeli terbesar emas fisik, dengan akumulasi lebih dari 1.000 ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah tren tersebut, cadangan emas Indonesia justru stagnan dalam lima tahun terakhir di angka 78,6 ton, atau hanya sekitar 4 persen dari total cadangan devisa nasional. Angka ini jauh di bawah rata-rata bank sentral dunia yang memiliki cadangan emas lebih dari 20 persen dari total devisanya.
“Potensi bullion bank ini sangat besar, karena bisa membuat Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri untuk komoditas emas,” tambahnya.
Kontribusi Hartadinata dalam Ekosistem Bullion Bank
Sebagai produsen dan distributor emas dengan ekosistem terintegrasi, Hartadinata melihat bullion bank sebagai peluang besar untuk memperkuat industri emas nasional.
“Dengan masih besarnya kapasitas yang kami miliki, tidak ada isu bagi Hartadinata untuk menangkap peluang dari permintaan bullion bank yang sangat besar,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, dua institusi yang telah ditunjuk sebagai bullion bank di Indonesia adalah Pegadaian dan BSI Group. Keduanya secara rutin membeli emas batangan merek Emasku dari Hartadinata setiap tahun. Perseroan menargetkan kontribusi dari bullion bank terhadap penjualan emas mencapai 500 kg per bulan.
Dari sisi bisnis, Hartadinata terus mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid. Pada September 2024, pendapatan perseroan tumbuh 42,43 persen menjadi Rp 13,29 triliun, didorong oleh peningkatan volume penjualan emas sebesar 21,08 persen menjadi 11,42 ton.
Selain itu, 94 persen dari total aset Hartadinata merupakan aset likuid yang sebagian besar berupa emas. Inventori emas perseroan tercatat sebesar Rp 3,58 triliun, sementara outstanding gadai berbasis emas mencapai Rp 3,08 triliun.
ADVERTISEMENT
“Hartadinata merupakan salah satu proxy saham emas murni di Indonesia, di mana seluruh balancing perusahaan ini berkaitan dengan emas,” ungkapnya.
Sertifikasi LBMA dan Ekspansi Pasar Internasional
Dalam rangka memperkuat daya saing, Hartadinata saat ini sedang dalam proses mendapatkan sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA). Jika berhasil, produk emas batangan perseroan bisa diperjualbelikan di pasar internasional.
“Saat ini, di Indonesia baru Antam yang memiliki sertifikasi LBMA. Jika kami mendapatkannya, kami bisa mempersempit selisih harga jual emas Hartadinata dengan Antam, sehingga meningkatkan margin recovery bagi perseroan,” jelasnya.
Selain itu, perseroan juga telah bekerja sama dengan BSI dalam program Emasku BSI Gold, yang menjadi salah satu bentuk nyata dukungan terhadap ekosistem bullion bank.
ADVERTISEMENT
Ke depan, Hartadinata berharap bullion bank dapat berkembang lebih luas seperti di negara lain, termasuk memberikan bunga atas tabungan emas. Langkah ini diyakini akan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi emas.
“Kami berharap bullion bank bisa membawa manfaat besar bagi industri emas nasional, dengan kebijakan yang tidak hanya baik di atas kertas, tetapi juga memiliki eksekusi yang matang,” pungkasnya.