Bulog Dapat Suntikan Dana Rp 16,6 Triliun untuk Serap 3 Juta Ton Beras

31 Januari 2025 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengangkat karung berisi beras yang akan didistribusikan di Gudang Bulog Karang Asam Ulu II, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (11/12/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengangkat karung berisi beras yang akan didistribusikan di Gudang Bulog Karang Asam Ulu II, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (11/12/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menyatakan Perum Bulog mendapat anggaran senilai Rp 16,6 triliun dari Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyerap 3 juta ton beras periode Februari sampai April 2025.
ADVERTISEMENT
“Nah tadi kami bahas panjang mengenai Bulog. Keuangannya sudah tidak ada masalah. Uang bulog ada Rp 23 triliun sudah ready. Sekarang sudah disepakati Rp 16,6 triliun lagi dari Menteri Keuangan tadi,” kata Zulhas di Graha Mandiri, Jumat (31/1).
Zulhas mengatakan Perum Bulog tidak bisa berjalan sendiri dalam menjalankan mandat tersebut. Hal ini perlu adanya kerja sama dari Pemerintah pusat hingga desa.
“Perlu dukungan semua pihak termasuk Menteri Dalam Negeri, ada Gubernur, ada Bupati, ada Camat sampai ke Desa. Karena sawah ini kan sampai ke Desa perlu dukungan sampai ke Desa perlu kita awasi bersama Kita bantu bersama-sama Bulog untuk menyerap gabah itu dengan harga yang sudah ditentukan,” kata Zulhas.
Menko Zulhas Salurkan Ribuan Bantuan Pangan ke Korban Bencana Alam di Pekalongan. Foto: Istimewa
Zulhas juga mengungkapkan bahwa rancangan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai penyuluh pertanian telah selesai. Instruksi Presiden (Inpres) tentang irigasi telah ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Kemudian, perpres tentang neraca komoditas juga telah rampung dan perpres tentang pupuk telah selesai.
“Jadi empat, yang penunjang landasan utama pokok agar kita bisa swasembada pangan sudah jadi semuanya. Jadi tidak ada alasan lagi kita tidak bisa melaksanakan perintah Bapak Presiden swasembada pangan secepat-cepatnya,” ujarnya.