Bulog Diminta Serap 3 Juta Ton Beras Petani

26 Januari 2025 12:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengecek cadangan beras di Gudang Bulog Karang Asam Ulu II, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (11/12/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengecek cadangan beras di Gudang Bulog Karang Asam Ulu II, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (11/12/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meminta Perum Bulog untuk aktif melakukan penyerapan gabah yang sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 di tengah mulainya musim panen di beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
Wamentan Sudaryono menargetkan Bulog mampu menyerap gabah setara dengan 3 juta ton beras untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan.
Wamentan Sudaryono menyatakan dengan alokasi anggaran Rp 3 triliun, kebijakan HPP yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan petani lokal.
“Dengan anggaran ini, kita tidak hanya menjamin pendapatan petani, tetapi juga mengamankan anggaran pertanian senilai Rp149 triliun untuk subsidi pupuk, benih, irigasi, alat mesin pertanian, dan lain sebagainya,” jelas Wamentan Sudaryono dalam keterangan resminya, Minggu (26/1).
Dia mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi pangan, dengan menambah luas lahan tanam melalui Program Penambahan Areal Tanam (PAT).
Petani Suparlan mengangkat padi apung yang telah di panen. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Adapun, pada 2024, Kementan mengolah 1,7 juta hektare lahan yang memungkinkan panen dua kali dalam setahun. Lalu, di 2025, ditargetkan menambah 2,5 juta hektare lahan tanam baru, dengan 500 ribu hektare di antaranya dikelola oleh TNI.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia diproyeksikan akan mengalami surplus gabah sebesar 7 juta ton pada Mei 2025 atau setara dengan 4 juta ton beras.
Dia berharap, surplus ini bisa mendorong petani untuk terus meningkatkan produksi pangan dalam rangka pencapaian swasembada pangan.
Selain beras, tambahnya, pemerintah juga memberi perhatian khusus pada jagung, dengan Polri yang ditugaskan untuk mendukung penanaman jagung untuk memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menginstruksikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar menyiapkan pasar ekspor guna mengantisipasi surplus jagung dalam waktu dekat.
Wamentan Sudaryono menambahkan, pengawasan terhadap distribusi dan penyerapan gabah bakal ditingkatkan untuk mencegah potensi penyelewengan yang dapat merugikan petani dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kerja kita saat ini ibarat gas pol rem blong, tetapi pengawasan harus ditingkatkan untuk mencegah penyelewengan yang merugikan petani dan masyarakat,” imbuhnya.