Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengatakan, Indonesia telah menerima beras impor Vietnam sejumlah 4.900 Ton hari ini, Jumat (16/12).
ADVERTISEMENT
Impor beras ini merupakan kelanjutan dari Rapat Koordinasi Terbatas (Rakornas) yang dilakukan pemerintah untuk pemenuhan stok beras nasional.
"Per hari ini 4.900 ton atau kurang lebih 5.000 ton asal Vietnam," ujar Buwas saat menerima beras di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12).
Terpisah, sore ini juga akan datang beras impor asal Thailand di pelabuhan Merak sejumlah 5.000 ton.
Buwas menjelaskan, impor beras ini merupakan rangkaian kegiatan importase yang dilakukan secara bertahap hingga akhir Desember total importasi beras sebanyak 200,000 ton.
“Ini sekarang berdatangan bertahap tapi sampai Desember 200.000 ton. Nanti (sore) ada di Serang, Merak sebanyak 5.000 ton juga itu dari Thailand," jelas Buwas.
"Tapi yang pasti ini bertahap sampai target impor kita nanti 500.000 ton. Sejauh ini negara asalnya Thailand, Vietnam, dan Pakistan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Perum Bulog memiliki tugas memenuhi stok cadangan beras sebanyak 1,2 juta ton sampai akhir Desember, namun di akhir 2022, stok CBP hanya 426.573 ton. Dengan kata lain, jumlah stok yang tersedia menipis.
Oleh sebab itu untuk memenuhi ketersediaan beras, Bulog berencana akan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton beras.