Bulog Klaim Stok Beras Aman, Masih Ada Kuota Impor yang Belum Direalisasikan

25 Februari 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menata beras di Gudang Bulog Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menata beras di Gudang Bulog Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Perum Bulog memastikan stok beras yang dikantongi pemerintah dalam keadaan aman untuk memproduksi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan beras hingga Juni 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menuturkan saat ini pihaknya mengantongi sebanyak 1,36 juta ton beras.
“Stok Bulog aman di 1,36 juta ton. Jumlah itu siap memfasilitasi Bantuan Pangan dan penjualan SPHP,” kata Bayu kepada kumparan pada Minggu (25/2).
Selain itu, Bayu juga menanggapi kabar ramainya peminat beras bulog di pasaran yang pernah diklaim Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Dia mengaku siap memenuhi kebutuhan SPHP masyarakat.
“Semua yang membutuhkan SPHP akan dipenuhi oleh Bulog sepanjang sesuai ketentuan yang berlaku,” jelas Bayu.
Adapun mengenai tambahan stok beras, pihaknya belum memutuskan kuota impor yang baru, lantaran masih mempertimbangkan hasil produksi dalam negeri pada panen raya Maret 2024.
“Ditambah sesuai kebutuhan dan melihat situasi, termasuk situasi panen,” tambah Bayu.
Pekerja menata beras di Gudang Bulog Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
Dari kuota impor beras 2024 yang diketok Kementerian Perdagangan, Bulog sebagai pelaksana tugas baru meneken kontrak sebanyak 500.000 ton yang akan masuk pada Maret 2024.
ADVERTISEMENT
Artinya, untuk kebutuhan sepanjang 2024, masih ada 1,5 juta ton kuota impor beras yang belum direalisasikan Bulog.
Bantuan pangan beras sebelumnya disebutkan Presiden Jokowi, akan dilanjutkan hingga Juni mendatang. Setelah itu, orang nomor satu tersebut akan melihat kecukupan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 terlebih dahulu.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menjamin kelangkaan beras di Tanah Air akan berakhir pada Maret 2024 usai panen raya yang diprediksi akan menghasilkan 3,51 juta ton beras.
"Jadi ketersediaan beras dapat terjaga dan kini memasuki musim panen di beberapa daerah. Prediksi Maret nanti akan menghasilkan beras sekitar 3,51 juta ton dan pada bulan April akan lebih tinggi lagi” kata Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Ismail Wahab dalam rilis resmi, Sabtu (24/2).
ADVERTISEMENT